Hidup Mewah di Medsos, Bokek di Dunia Nyata? Cek Tandanya!

0
31
Hidup Mewah di Medsos, Bokek di Dunia Nyata? Cek Tandanya!
Hidup Mewah di Medsos, Bokek di Dunia Nyata? Cek Tandanya! (Ilustrasi Foto)
Pojok Bisnis

Di era media sosial seperti sekarang, banyak orang ingin terlihat sukses dan bergelimang harta. Mereka berlomba-lomba menunjukkan gaya hidup mewah, mulai dari pakaian bermerek, nongkrong di kafe mahal, hingga liburan ke tempat eksklusif. Tapi, apakah semua yang terlihat kaya benar-benar kaya? Sayangnya, tidak selalu demikian. Ada juga orang yang suka berfoya-foya, tetapi sebenarnya kondisi keuangannya tidak sebaik yang mereka perlihatkan. Kali ini Berempat.com akan memberi beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan.

1. Sering Mengandalkan Kartu Kredit atau Pinjaman

Orang yang suka hidup mewah tapi tidak benar-benar kaya biasanya mengandalkan kartu kredit atau pinjaman untuk membiayai gaya hidupnya. Mereka mungkin sering membeli barang mahal dengan sistem cicilan atau bahkan berutang hanya untuk tetap terlihat tajir di depan teman-temannya.

2. Pamer Tapi Tidak Punya Aset

Mereka suka memamerkan barang-barang mewah, seperti tas bermerek atau gadget terbaru, tetapi jika ditanya soal aset jangka panjang seperti tabungan, investasi, atau properti, mereka tidak bisa menjawab dengan jelas. Kekayaan sejati bukan diukur dari barang yang bisa habis dalam hitungan bulan, tetapi dari aset yang bisa bertahan lama.

3. Sering Nongkrong di Tempat Mewah Tanpa Tujuan Jelas

Mereka selalu update di media sosial saat berada di restoran mahal, klub malam, atau kafe kekinian. Namun, sering kali ini bukan karena mereka benar-benar mampu, melainkan hanya demi gengsi dan ingin terlihat eksis di lingkungannya.

PT Mitra Mortar indonesia

4. Sumber Penghasilan Tidak Jelas

Orang kaya sejati biasanya memiliki sumber penghasilan yang jelas dan stabil. Sebaliknya, orang yang pura-pura kaya sering kali tidak memiliki pekerjaan tetap atau penghasilan yang memadai untuk membiayai gaya hidup. Jika ditanya soal pekerjaan atau usaha, jawaban mereka sering mengambang dan tidak konkret.

5. Selalu Mengutamakan Gaya Daripada Kebutuhan

Mereka lebih memilih membeli barang-barang mahal daripada memenuhi kebutuhan pokok. Misalnya, lebih memilih membeli sepatu branded dibanding membayar tagihan listrik tepat waktu, atau rela menghabiskan gaji untuk liburan mewah padahal tabungan kosong.

6. Sering Mengeluh Soal Keuangan di Akhir Bulan

Meskipun sering terlihat hidup mewah, di akhir bulan mereka kerap mengeluh soal keuangan. Mereka mungkin sering berkomentar, “Duh, tanggal tua nih,” atau “Aduh, duit menipis,” padahal baru saja pamer belanja barang mahal.

7. Selalu Mencari Perhatian Lewat Barang Mewah

Bagi mereka, barang mewah bukan sekadar kebutuhan, melainkan alat untuk mendapatkan validasi sosial. Mereka merasa harus selalu memiliki sesuatu yang baru dan mahal agar tetap diperhatikan oleh orang lain.

Tidak ada yang salah dengan ingin menikmati hidup dan membeli barang yang diinginkan. Namun, jika sampai memaksakan diri dan berfoya-foya hanya demi gengsi, itu bisa berbahaya bagi kondisi keuangan jangka panjang. Kekayaan sejati bukan tentang apa yang kamu tunjukkan ke orang lain, tetapi tentang kestabilan finansial dan keamanan hidup yang kamu miliki. Jadi, lebih baik kelola uang dengan bijak daripada sekadar terlihat kaya, tapi sebenarnya penuh utang dan kesulitan di balik layar.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan