9,9 Juta Pemuda Indonesia ‘Masih Nganggur’! Apa yang Terjadi dengan Gen Z?

0
136
9,9 Juta Pemuda Indonesia 'Tidak Bekerja'! Apa yang Terjadi dengan Generasi Z?
9,9 Juta Pemuda Indonesia 'Tidak Bekerja'! Apa yang Terjadi dengan Generasi Z? (Ilustrasi Foto: Gaya Hidup Gen Z)
Pojok Bisnis

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada tahun 2023, sekitar 9,9 juta pemuda Indonesia berusia 15-24 tahun termasuk dalam kategori NEET (Not in Employment, Education, and Training), yang berarti mereka tidak bekerja, tidak bersekolah, dan tidak mengikuti pelatihan. Angka tersebut setara dengan 22,25 persen dari total populasi muda di Indonesia.

BPS mendefinisikan NEET sebagai penduduk muda yang berada di luar sistem pendidikan, tidak memiliki pekerjaan, dan tidak terlibat dalam pelatihan apapun. Berdasarkan jenis kelamin, NEET perempuan mencapai 5,73 juta atau 26,54 persen dari total Gen Z perempuan, sementara NEET laki-laki berjumlah 4,17 juta atau 18,21 persen dari total Gen Z laki-laki.

Dari segi umur, jumlah Gen Z usia 20-24 tahun yang termasuk dalam NEET adalah 6,46 juta, sedangkan usia 15-19 tahun mencapai 3,44 juta. Berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat 452.713 lulusan universitas, 108.464 lulusan diploma, 2,29 juta lulusan SMK, 1,84 juta lulusan SMP, dan 1,63 juta lulusan SD yang tergolong NEET.

Faktor yang Mempengaruhi Not in Employment, Education, and Training

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya angka NEET di Indonesia antara lain putus asa, disabilitas, kurangnya akses transportasi dan pendidikan, keterbatasan finansial, dan tanggung jawab rumah tangga.

PT Mitra Mortar indonesia

Masalah ini menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk para menteri dalam Kabinet Kerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pemerintah sedang mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.

“Ya tentu kita carikan solusi,” ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (21/5/2024). Namun, ia tidak merinci langkah-langkah konkret yang akan diambil pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut. “Ya nanti kita carikan solusi,” tambahnya.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, juga memberikan komentarnya terkait masalah ini. Menurutnya, penyebab utama tingginya angka pengangguran di kalangan pemuda adalah mereka yang masih mencari pekerjaan dan belum menemukannya.

Pemuda Usia 18 Hingga 24 Tahun di Indonesia Masih Mencari Pekerjaan!

Dia menjelaskan di DPR bahwa berdasarkan data, pengangguran di Indonesia didominasi oleh masyarakat usia 18 hingga 24 tahun, yang umumnya menganggur karena sedang mencari pekerjaan.

Ida menyebut bahwa pengangguran di kalangan Gen Z terutama terdiri dari lulusan SMA/SMK dan S1/D4. “Dilihat dari data, memang pengangguran kita ini terbanyak adalah mereka yang statusnya mencari pekerjaan, mereka yang sudah lepas dari pendidikannya,” terangnya.

Selain belum mendapatkan pekerjaan, alasan lain tingginya angka pengangguran di kalangan Gen Z adalah ketidakcocokan antara pendidikan serta pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja. Ida mengungkapkan bahwa lulusan SMK merupakan penyumbang terbesar dalam angka pengangguran muda di Indonesia.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah akan terus mendorong agar pendidikan dan pelatihan kerja lebih sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

“Hal yang terus didorong pemerintah adalah membangun pendidikan dan pelatihan vokasi itu nyambung dengan pasar kerja, terjadi link and match antara pendidikan dan pasar kerja. Itu yang terus kita dorong,” pungkas Ida.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan