Kebutuhan akan produk pembersih semakin tinggi, terlebih di saat musim hujan datang di mana tak sedikit pemukiman yang dilanda banjir dan membuat para penghuni rumah membutuhkan bahan pembersih baik untuk pakaian, lantai dan kendaraan mereka. Namun jangan salah, permintaan produk pembersih ini juga tinggi pada saat musim kemarau karena produk pembersih sudah menjadi kebutuhan primer bagi setiap individu.
Prospek bisnis produk pembersih peralatan rumah tangga, pakaian, hingga otomotif tidak pernah habis pangsa pasarnya. Dari hari ke hari selalu mengalami tren peningkatan permintaan seiring bertambahnya pasar, dalam hal ini penambahan jumlah penduduk dan bertambahnya awareness masyarakat dalam menggunakan pembersih.
Usaha ini akan terus berkembang dari masa ke masa baik secara volume maupun varian produk. Hal itu disebabkan karena terus tumbuhnya masyarakat kelas menengah dan menengah bawah yang mulai banyak menggunakan produk pembersih dalam membersihkan rumah, pakaian dan kendaraan bermotornya.
Sebagai contoh konkrit dewasa ini ialah kelas menengah mulai banyak membeli mesin cuci pakaian karena jasa pembantu rumah tangga semakin sulit dicari. Selain itu harga mesin cuci semakin murah sehingga tak sedikit kalangan menengah yang membeli mesin cuci dan mengonsumsi sabun deterjen cair untuk pakaian. Selain deterjen cair untuk pakaian, produk pembersih lainnya yang juga banyak diburu konsumen ialah sabun cair cuci piring, pembersih lantai dan kaca serta poles body kendaraan bermotor.
Tren. Melihat tren produk pembersih yang ada di pasaran sekarang ini tidak terlalu berbeda jauh dari tren sebelumnya. Hanya ada tambahan produk baru seperti cairan pemutih untuk pakaian berwarna dan cairan pembersih toilet yang bersifat kental, berbeda dengan cairan pembersih keramik. Bahan yang digunakan untuk pembersih toilet dan keramik sebenarnya sama hanya dibedakan tingkat kekentalannya saja. Cairan pembersih toilet sengaja dibuat kental agar saat dituang ke kloset, pembersih tersebut dapat menempel lebih lama di kloset yang berbentuk melorot sehingga memberikan waktu untuk terjadi reaksi kimia (contact time) dan terjadi reaksi penghancuran kerak-kerak yang menempel di dinding toilet.
Saat ini setidaknya ada beberapa kriteria produk pembersih rumah tangga yang disenangi konsumen seperti produk yang kental, wangi dan memiliki warna yang menaik. Kekentalan berfungsi membuat penggunaan lebih hemat. Aroma wangi berfungsi untuk memberikan rasa fresh setelah pemakaian, sedangkan warna produk untuk membuat menarik konsumen agar tertarik untuk membeli.
Semakin banyaknya varian produk pembersih rumah tangga tentu akan memberikan pilihan bagi konsumen, namun tak banyak produk yang memiliki sifat ramah lingkungan. Untuk menciptakan produk pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan sebaiknya produk dibuat 100% menggunakan bahan yang bisa diurai oleh bakteria sungai dan tidak boleh menggunakan bahan pupuk yang dapat membuat eceng gondok tumbuh subur di sungai.
Seperti penggunaan bahan yang mengandung phosphate tidak boleh melebihi 1% pada bahan pembersih rumah tangga karena bahan phosphate bisa membuat eceng gondok tumbuh subur di sungai dan mengganggu ketersediaan oksigen di sungai yang diperlukan bakteri untuk tumbuh dan mengurai bahan kimia yang masuk ke sungai. Selain itu untuk menghasilkan produk yang berkualitas kita juga harus mencermati setiap bahan mentah dengan mempelajari apakah bahan kimia tersebut ramah lingkungan, karena bila tidak menggunakan bahan yang ramah lingkungan akan merusak bumi yang sudah mengalami global warming.
Sebelum memulai usaha membuat produk pembersih baik rumah tangga, pakaian, maupun otomotif sebaiknya pertimbangkan beberapa hal, antara lain harus mengerti terlebih dahulu fungsi dari bahan-bahan kimia yang digunakan agar bisa membuat produk pembersih yang baik untuk masyarakat dan lingkungan. Selain itu, setiap varian produk pembersih rumah tangga yang baru di-launching sebaiknya produk harus didaftarkan ke Dinas Kesehatan untuk mendapat pengujian keamanan bagi konsumen dan lingkungan sebelum dipasarkan secara bebas dan diproduksi massal.
Bila sudah lolos pengujian, Dinas Kesehatan setempat akan memberikan nomor edar yang harus dicantumkan di label produk sehingga masyarakat dapat melihat dan mengetahuinya. Dari segi kemasan produk, pilih kemasan yang paling menarik, selain itu kemasan harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dalam menggunakan produk tersebut. Misalnya produk pembersih toilet harus dibuat seperti leher angsa agar saat digunakan bisa mencapai sela-sela toilet yang sulit dijangkau kemasan botol.
Begitu pula untuk kemasan softener dibuat dengan tutup botol sebagai takaran dan bentuk botol agak bulat agar terlihat lebih soft. Selain kemasan botol, produsen dianjurkan juga agar membuat kemasan kantong plastik untuk isi ulang, karena perbedaan harga kemasan botol dan kantong plastik sangat berbeda jauh.
Untuk mengenalkan sebuah produk baru ke masyarakat, produsen harus menggunakan sebuah brand nama yang mudah diingat dan hindari penggunaan brand atau merek yang panjang dan sulit diingat oleh konsumen. Di luar pemberian nama brand, produsen juga harus menggunakan kemasan dan desain yang menarik sehingga saat dipajang di pasar akan terlihat eye catching dan mudah dikenali konsumen.
Strategi Pemasaran
Pemasaran produk pembersih rumah tangga yang efektif ialah menggunakan reseller dan distributor untuk mengurangi ongkos kirim dan distribusi. Jangan lupa, produsen juga harus memberikan profit yang cukup bagus dan memuaskan kepada reseller/distributor agar mereka semangat untuk memasarkan produk kita. Kendala yang kerap dialami dalam memasarkan produk pembersih rumah tangga adalah ketatnya persaingan usaha merebut pasar. Memasarkan produk pembersih rumah tangga di pasar bebas seperti memasuki sebuah peperangan yang selalu harus direncanakan ala strategi perang. Harus dipikirkan cara menyerang, cara bertahan, cara menyusup, logistik, dan intelligence-nya.
Dalam menghadapi persaingan usaha, kita harus selalu melakukan inovasi agar mendapatkan produk yang lebih baik dan disukai konsumen. Contoh nyata inovasi bisa dilihat dari sabun cuci piring. Di era 80an semua orang menggunakan sabun colek dalam mencuci piring, tetapi karena tangan bisa kering dan kulit ari terkelupas, kosumen sekarang lebih memilih sabun cuci piring cair yg lebih lembut ke tangan. Dalam contoh tersebut inovasi harus dilakukan mengikuti permintaan konsumen dan teknologi, sehingga konsumen selalu merasa diayomi oleh produsen. Terakhir saran dan tips usaha bila ingin terjun ke usaha produk pembersih adalah mari kita sama-sama membuat produk yang ramah lingkungan agar bumi kita selalu terjaga dan menghindarkan kita dari petaka global warming yang mulai terasa dimana-mana.
Oleh: Budiono Gondosiswanto
Owner PT.Motto Beringin Abadi
Web: www.mottosgm.com