Usaha yang berkaitan dengan kreativitas seperti halnya undangan pernikahan fungsional termasuk usaha yang sangat menjanjikan dan peluang pasarnya masih terbuka lebar. Apalagi undangan fungsional selain terkesan ekslusif juga memiliki fungsi atau manfaat sehingga tidak terbuang percuma, seperti halnya undangan dari kertas biasa.
Saat ini pemerintah juga tengah menggalakkan berkembangnya usaha yang terkait kreativitas sehingga semakin banyak pelaku usaha kreatif di berbagai bidang, termasuk produk undangan pernikahan fungsional ini.
Namun yang harus diingat adalah pelaku usaha jangan hanya bermain dalam ruang lingkup terbatas, ibarat katak dalam tempurung hanya mengandalkan pasar dari relasi atau kenalan saja, Undangan pernikahan fungsional ini bisa menjangkau pasar lebih luas baik nasional hingga mancanegara, apalagi setiap orang pasti ingin memasuki jenjang pernikahan dalam hidupnya.
Dari sisi produk, undangan pernikahan yang dibuat sebaiknya betul-betul memiliki ciri khas, sehingga mampu meningkatkan nilai jual lebih tinggi. Otomatis margin atau keuntungan yang diperoleh juga akan meningkat, dengan jumlah pesanan lebih banyak.
Yang menjadi kendala dalam usaha ini terutama karena bisnis ini berkaitan dengan inovasi, sehingga kemungkinan ide stagnan bisa saja muncul. Karakter orang Indonesia biasanya jika sudah membuat inovasi baru kemudian tak lagi mengasah ide-ide barunya, sehingga stagnan. Karena itu pelaku usaha harus memiliki tim brand talent sekitar 2-3 orang yang fokus dalam pengembangan desain produk.
Tim ini bisa mencari masukan ide-ide baru dengan mengunjungi orang-orang di sekolah seni rupa untuk meminta masukan ide-ide baru yang nantinya bisa diwujudkan dalam konsep desain yang akan dibuat.
Agar bisa menjangkau pasar lebih luas, sebaiknya promosi jangan hanya dilakukan dari mulut ke mulut saja, namun lebarkan promosi dengan media internet, mengikuti ajang pameran industri kreatif di berbagai kota, tak hanya di kota metropolitan seperti Jakarta namun juga kota lain seperti Surabaya, Bandung, Medan.
Untuk menekan biaya pemasaran, dalam mengikuti pameran, pelaku usaha bisa menyewa stand bersamaan. Bisa pula menyewa booth di mal-mal kelas atas seperti Braga Citywalk Bandung, Alun-alun Grand Indonesia Jakarta, dan lainnya.
Pasar yang dibidik juga harus lebih ekspansif, dengan membuat produk undangan fungsional lain selain untuk event pernikahan. Misalnya membuat undangan launching produk atau promosi produk yang sering diadakan oleh kalangan korporat. Bisa pula menawarkan produk undangan kepada karyawan korporat tersebut.
Ada 4 momen kegiatan yang biasanya dilakukan kalangan korporat yaitu pada saat perusahaan itu berulang tahun, saat launching produk baru, saat pindah ke kantor baru atau buka cabang, dan pada saat memperkenalkan pimpinan atau direksi baru. Seperti halnya rutinitas acara investor day yang dilakukan oleh perusahaan publik dimana dalam 1 tahun sebanyak 3 kali para investor tersebut bertemu dengan direksi perusahaan.
Oleh : Yadi Budhi Setiawan, Pengamat Marketing
FORCE ONE, Selling & Distribution Consultant
Perkantoran Gading Bukit Indah E7,
Jl. Bukit Gading Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Website : www.forceone-consultant.com