Dorong Pertanian dan Perumahan, Skema KUR untuk UMKM Diperluas

0
10
Dorong Pertanian dan Perumahan, Skema KUR untuk UMKM Diperluas
Dorong Pertanian dan Perumahan, Skema KUR untuk UMKM Diperluas (Dok Foto: Ekon)
Pojok Bisnis

Program KUR untuk UMKM mencatat capaian mengesankan sepanjang enam bulan pertama 2025. Hingga akhir Juni, total penyaluran kredit telah mencapai Rp131,84 triliun atau 45,86 persen dari target tahunan. Angka ini menandakan tingginya respons positif pelaku usaha kecil terhadap pembiayaan dengan subsidi bunga dari pemerintah, di tengah dinamika ekonomi yang masih penuh tantangan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, jumlah debitur yang telah mengakses KUR untuk UMKM tercatat 2,28 juta orang. Tingkat kredit bermasalah pun tetap terkendali di angka 2,38 persen, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata kredit UMKM pada umumnya yang berada di level 4,36 persen.

Fokus ke Sektor Produktif dan Dorong Ketahanan Pangan

Airlangga menambahkan bahwa sekitar 60 persen dari total pembiayaan telah mengalir ke sektor produksi. “Ini menunjukkan KUR betul-betul memberikan dorongan nyata bagi produktivitas UMKM,” ujarnya dalam rapat koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan KUR.

Mendukung program ketahanan pangan nasional, pemerintah juga menyiapkan terobosan kebijakan baru untuk mempermudah akses KUR di sektor pertanian, khususnya komoditas tebu. Mengingat sebagian besar tanaman tebu rakyat sudah memasuki usia tidak produktif, pembiayaan melalui KUR diharapkan bisa mempercepat proses peremajaan.

PT Mitra Mortar indonesia

Relaksasi diberikan bagi petani yang pernah menggunakan kredit komersial agar tetap bisa mengajukan KUR. Selain itu, para mitra usaha yang mendampingi kelompok tani akan dilibatkan dalam proses validasi agar pencairan dana bisa lebih cepat. Petani binaan pun dibebaskan dari kewajiban menyertakan agunan tambahan, cukup dengan usaha yang dibiayai.

Tak hanya sektor pangan, skema pembiayaan murah juga diperluas ke sektor perumahan demi mendukung Program Tiga Juta Rumah. UMKM yang menjadi bagian dari rantai pasok konstruksi bisa mengakses pinjaman hingga Rp5 miliar dengan subsidi bunga 5 persen. Sementara pelaku usaha mikro yang ingin membeli atau merenovasi rumah mendapat plafon kredit hingga Rp500 juta, dengan bunga ringan antara 6–9 persen per tahun.

Sektor Perumahan Memiliki Dampak Terhadap Ekonomi Nasional

Menurut Airlangga, sektor perumahan memiliki efek ganda terhadap ekonomi nasional, termasuk menciptakan belasan juta lapangan kerja. “Setiap rupiah yang masuk ke sektor ini bisa menghasilkan Rp1,74 output ekonomi,” jelasnya.

Pemerintah pun menambah plafon KUR sebesar Rp117 triliun serta alokasi tambahan subsidi bunga sebesar Rp1,2 triliun untuk memperkuat pembiayaan UMKM sepanjang sisa tahun ini.

Dari sisi inklusi keuangan, lebih dari satu juta pelaku usaha mengakses KUR untuk pertama kali. Setengah juta lainnya berhasil naik kelas. Bahkan, kerja sama dengan pemerintah daerah juga membuahkan hasil nyata, dengan 1,27 juta calon debitur baru berhasil dikonversi dari basis data 1,87 juta UMKM potensial.

Selain itu, program Kredit Alsintan sudah melibatkan 15 bank penyalur untuk membantu proses mekanisasi pertanian. Sementara Kredit Industri Padat Karya tengah difinalisasi aturannya agar bisa segera diluncurkan.

Untuk mengamankan kinerja positif sepanjang tahun, pemerintah telah menganggarkan subsidi bunga sebesar Rp38,28 triliun. Proyeksi optimistis pun digaungkan: target tahunan diprediksi akan terlampaui.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan