Top Mortar tkdn
Home Bisnis Permintaan Naik, Peternakan Sapi Perah Perluas Produksi Susu untuk MBG

Permintaan Naik, Peternakan Sapi Perah Perluas Produksi Susu untuk MBG

0
11
Permintaan Naik, Peternakan Sapi Perah Perluas Produksi Susu untuk MBG
Permintaan Naik, Peternakan Sapi Perah Perluas Produksi Susu untuk MBG (Foto Ilustrasi, Peternakan Susu Sapi Perah)
Pojok bisnis

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini berjalan di Kota Cimahi, Jawa Barat, memberikan dampak positif tidak hanya bagi siswa sekolah, tetapi juga mendorong geliat ekonomi lokal, khususnya sektor peternakan sapi perah. Salah satu dampaknya terlihat dari meningkatnya permintaan susu segar yang disuplai oleh peternak di kawasan Jatinangor, Sumedang.

Manajer Nusa Dairy Indonesia, Sandi Andriana, menyampaikan bahwa program MBG menjadi peluang baru yang sangat menjanjikan. Saat ini, perusahaannya menyuplai sekitar 150 liter susu setiap harinya untuk mendukung kegiatan MBG di Cimahi, namun jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan ideal.

“Kebutuhan harian untuk program ini mencapai sekitar 370 liter susu guna memenuhi porsi 3.500 siswa. Karena itu, kami sedang mempersiapkan penambahan populasi sapi perah sesuai kapasitas peternakan untuk memenuhi permintaan,” ujar Sandi, dikutip dari siaran resmi Tim Media Presiden Prabowo Subianto, Sabtu (20/4).

Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Dorong Ekonomi Warga

PT Mitra Mortar Indonesia

Tak hanya menambah kapasitas produksi, Nusa Dairy juga berencana merekrut tenaga kerja baru untuk mendukung peningkatan output susu. Hal ini membuka peluang kerja bagi warga sekitar, yang sebelumnya banyak menggantungkan hidup sebagai petani serabutan.

“Dengan adanya program MBG, kami bisa merekrut warga sekitar. Ini jelas membantu meningkatkan kesejahteraan dan menggerakkan ekonomi lokal,” imbuhnya.

Adam Darmawan, pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Cimahi, juga mengungkapkan bahwa pihaknya turut menggandeng kelompok peternak lokal lainnya guna menutup kekurangan pasokan susu dari Nusa Dairy.

“Produksi dari satu peternakan belum cukup, jadi kami bermitra dengan kelompok peternak lain di sekitar Cimahi dan Sumedang,” ujar Adam.

Menurutnya, MBG bukan hanya program sosial, tapi juga peluang usaha yang dapat dirasakan langsung oleh pelaku UMKM. Ia juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Presiden dalam menggerakkan program ini.

“Saya secara pribadi dan kelompok merasa bangga bisa berkontribusi dalam program besar ini. Dampaknya sangat nyata,” tambahnya.

Target 82,9 Juta Penerima di Akhir 2025

Program MBG mulai digelar serentak sejak 6 Januari 2025. Pada pelaksanaannya, dapur-dapur SPPG menyiapkan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Setiap SPPG dipimpin oleh seorang kepala satuan dan dibantu ahli gizi serta akuntan guna memastikan kualitas dan transparansi pengelolaan.

Data Badan Gizi Nasional (BGN) per 17 Januari 2025 mencatat bahwa sudah ada 238 dapur SPPG aktif di 31 provinsi, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 650 ribu orang. Pemerintah menargetkan program ini menjangkau 3 juta orang pada April 2025, 6 juta pada pertengahan tahun, dan hingga 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir 2025.

Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan asupan gizi masyarakat, tetapi juga memperkuat perekonomian daerah melalui pemberdayaan UMKM dan peternak lokal.

Top Mortar Semen Instan