Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam pengembangan UMKM sebagai penggerak utama perekonomian nasional.
Dalam acara Pelantikan Pengurus Pusat Ikatan Alumni (IKA) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Serang, Banten, Sabtu (22/2), Menteri Maman menyampaikan pentingnya kontribusi akademisi dan alumni dalam membangun ekosistem bisnis UMKM yang lebih kompetitif dan inovatif.
“Perguruan tinggi harus menjadi motor dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul, kreatif, dan memiliki daya saing. Sinergi antara Kementerian UMKM, perguruan tinggi, akademisi, dan alumni sangat penting untuk meningkatkan kapasitas serta inovasi para pengusaha UMKM,” ujar Menteri Maman.
Dukungan Pembiayaan dan Akses Kredit bagi UMKM
Salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM saat ini adalah keterbatasan akses terhadap pembiayaan. Untuk mengatasi kendala ini, pemerintah berencana memperluas jangkauan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak hanya melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), tetapi juga melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD).
“Pada tahun 2025, pemerintah mengalokasikan dana KUR sebesar Rp300 triliun dengan suku bunga 6 persen. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban para pengusaha UMKM dalam memperoleh modal usaha,” jelas Menteri Maman.
Dari ‘Pelaku’ ke ‘Pengusaha’ UMKM
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Maman mengusulkan perubahan diksi dari ‘pelaku UMKM’ menjadi ‘pengusaha UMKM’. Menurutnya, istilah tersebut lebih mencerminkan profesionalisme dan jiwa kewirausahaan yang kuat.
Ia juga mendorong dunia usaha untuk tidak lagi menempatkan UMKM dalam skema Corporate Social Responsibility (CSR), melainkan Corporate Business Responsibility (CBR).
“Dengan mengadopsi pendekatan CBR, UMKM dapat berkembang sebagai bagian dari rantai pasok industri nasional, bukan sekadar sebagai penerima bantuan sosial,” tegasnya.
Menteri Maman turut mengajak civitas akademika serta alumni Untirta untuk berperan aktif dalam riset dan kajian akademis yang dapat dijadikan referensi bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan strategis guna meningkatkan daya saing UMKM.
“Kerja sama antara akademisi, sektor usaha, dan pemerintah sangat penting agar UMKM dapat menjadi tulang punggung ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum IKA Untirta, Lamhot Sinaga, menegaskan bahwa UMKM memiliki peran fundamental dalam menopang perekonomian Indonesia.
“UMKM merupakan pilar utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan mencapai 8 persen,” ujar Lamhot.