7 Kesalahan Anggaran Iklan yang Harus Dihindari UMKM

0
94
7 Kesalahan Anggaran Iklan yang Harus Dihindari UMKM
7 Kesalahan Anggaran Iklan yang Harus Dihindari UMKM (Ilustrasi Foto)
Pojok Bisnis

Bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perencanaan anggaran yang efektif adalah kunci dalam menjalankan bisnis, terutama saat mengalokasikan dana untuk iklan. Salah satu kesalahan yang umum terjadi adalah anggaran yang tidak terencana dengan baik, yang justru bisa membuat UMKM merugi atau tidak mendapatkan hasil optimal dari iklan. Berikut adalah beberapa kesalahan yang harus dihindari dalam mengatur anggaran iklan bagi UMKM.

1. Tidak Menetapkan Tujuan yang Jelas

Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah tidak adanya tujuan yang spesifik dari kampanye iklan. Banyak UMKM yang langsung terjun beriklan tanpa menentukan hasil yang ingin dicapai. Apakah tujuannya meningkatkan penjualan, menarik lebih banyak pengunjung ke website, atau memperkenalkan merek baru? Dengan menetapkan tujuan yang jelas, anggaran bisa disesuaikan dan Anda dapat mengukur keberhasilan kampanye tersebut.

Tips Menghindari: Sebelum memulai iklan, tanyakan pada diri sendiri apa tujuan utama Anda. Pastikan tujuan ini spesifik dan terukur, misalnya meningkatkan penjualan produk tertentu sebesar 20% dalam waktu tiga bulan.

2. Mengalokasikan Anggaran Secara Berlebihan atau Terlalu Kecil

Kesalahan lainnya adalah mengalokasikan anggaran terlalu besar tanpa perhitungan atau terlalu kecil sehingga iklan tidak berjalan efektif. Jika anggaran terlalu besar tanpa strategi yang jelas, uang bisa habis tanpa memberikan hasil yang sepadan. Sebaliknya, anggaran terlalu kecil bisa membuat iklan Anda tidak cukup menjangkau target pasar.

PT Mitra Mortar indonesia

Tips Menghindari: Sesuaikan anggaran dengan skala bisnis dan kemampuan keuangan Anda. Awalnya, Anda bisa memulai dengan anggaran kecil dan terus mengoptimalkan iklan sambil memantau hasilnya. Jangan tergoda untuk menghabiskan banyak uang sekaligus.

3. Tidak Menargetkan Audiens yang Tepat

Salah satu kesalahan fatal dalam beriklan adalah menargetkan audiens yang terlalu luas atau tidak relevan. UMKM sering kali tergoda untuk mencoba menarik sebanyak mungkin orang tanpa memikirkan siapa yang sebenarnya membutuhkan produk atau layanan mereka. Akibatnya, biaya iklan membengkak tanpa hasil yang signifikan.

Tips Menghindari: Gunakan data pelanggan yang sudah ada untuk memahami siapa yang paling mungkin tertarik dengan produk Anda. Platform iklan digital seperti Facebook dan Google Ads memungkinkan Anda menargetkan audiens yang sangat spesifik berdasarkan usia, minat, lokasi, dan lainnya. Manfaatkan fitur ini untuk menargetkan calon pelanggan yang paling relevan.

4. Tidak Memantau dan Mengukur Kinerja Iklan

Banyak UMKM meluncurkan kampanye iklan dan kemudian tidak memantau kinerja iklan tersebut. Ini bisa menjadi kesalahan besar karena Anda tidak akan tahu apakah iklan tersebut efektif atau hanya membuang uang. Tanpa pemantauan, Anda juga tidak bisa melakukan penyesuaian di tengah jalan untuk meningkatkan hasil.

Tips Menghindari: Selalu pantau kinerja iklan Anda secara rutin. Gunakan alat analitik yang disediakan oleh platform iklan untuk melihat metrik seperti klik, konversi, dan biaya per hasil (CPC, CPA). Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah iklan Anda perlu diubah atau dihentikan.

5. Mengabaikan Optimasi Iklan Secara Berkala

Mengira bahwa iklan hanya perlu dibuat sekali dan kemudian dibiarkan berjalan tanpa sentuhan apapun adalah kesalahan lain yang sering dilakukan UMKM. Perilaku konsumen bisa berubah, begitu pula tren pasar. Iklan yang mungkin efektif di awal, bisa jadi tidak relevan beberapa minggu kemudian.

Tips Menghindari: Lakukan optimasi secara berkala. Cek apakah ada bagian dari iklan yang bisa ditingkatkan, seperti gambar, teks, atau penawaran. Selain itu, cobalah uji A/B untuk menemukan formula iklan yang paling efektif.

6. Tidak Mencampurkan Strategi Pemasaran Online dan Offline

Kesalahan lain yang sering ditemui adalah hanya fokus pada satu jenis pemasaran, baik itu online atau offline. Beberapa UMKM terlalu bergantung pada iklan online dan melupakan potensi iklan offline, atau sebaliknya. Padahal, kombinasi dari keduanya bisa meningkatkan jangkauan bisnis Anda.

Tips Menghindari: Gunakan pendekatan yang seimbang. Jika anggaran memungkinkan, cobalah mencampurkan iklan online dan offline. Misalnya, selain iklan di media sosial, Anda bisa memasang spanduk di area strategis atau membagikan brosur di acara lokal.

7. Tidak Memanfaatkan Peluang Gratis atau Berbiaya Rendah

Sering kali, UMKM mengeluarkan uang untuk iklan berbayar tanpa memanfaatkan peluang promosi yang gratis atau berbiaya rendah. Media sosial, email marketing, atau kerja sama dengan influencer kecil sebenarnya bisa menjadi strategi efektif yang tidak memerlukan anggaran besar.

Tips Menghindari: Maksimalkan media sosial dan komunitas yang ada. Berinteraksi dengan pelanggan melalui platform gratis seperti Instagram, Facebook, atau TikTok. Selain itu, jalin kerja sama dengan mikro-influencer yang bisa mempromosikan produk Anda dengan biaya lebih terjangkau.

Kesalahan dalam pengelolaan anggaran iklan bisa merugikan UMKM, baik dari sisi keuangan maupun pencapaian hasil. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu merencanakan anggaran dengan cermat, menargetkan audiens yang tepat, dan memantau serta mengoptimalkan kampanye secara berkala. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, Anda bisa memaksimalkan pengeluaran iklan dan mendapatkan hasil yang lebih efektif bagi bisnis.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan