Pesta Rakyat UMKM: Langkah Nyata Menuju Ekspor dan Inovasi

0
270
Pojok Bisnis

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Pesta Rakyat UMKM Untuk Indonesia yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan PT HM Sampoerna Tbk., sebagai upaya meningkatkan kapasitas usaha pelaku UMKM di Indonesia.

Dalam acara tersebut, Kadin Indonesia, PT HM Sampoerna Tbk., dan Japan External Trade Organization (JETRO) mendorong pelaku UMKM untuk memasuki pasar ekspor dengan memanfaatkan teknologi internet of things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI).

Efektivitas Pembinaan dan Pemberdayaan UMKM

MenKopUKM Teten Masduki menegaskan bahwa pembinaan dan pemberdayaan yang dilakukan oleh ketiga organisasi tersebut telah terbukti efektif dalam meningkatkan kelas UMKM. Ia berharap program serupa dapat diadopsi oleh lebih banyak pihak untuk memberikan kesempatan lebih besar bagi UMKM untuk berkembang.

“Kita perlu bersama-sama mendorong ekspor UMKM, meskipun itu bukan hal yang mudah. Produk UMKM yang kecil perlu diagregasi melalui kemitraan dengan pelaku usaha besar agar dapat masuk ke pasar global,” ujar MenKopUKM Teten Masduki dalam Peluncuran Program Tahap Lanjutan Teknologi Peningkatan Ekspor UMKM Indonesia di Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senin (22/07).

PT Mitra Mortar indonesia

Teten Masduki menambahkan bahwa kemitraan dengan pelaku usaha besar adalah cara efektif bagi UMKM untuk merambah pasar global. UMKM harus bisa menjadi bagian dari rantai pasok korporasi agar ekspor tetap terjaga.

Tantangan dan Peluang UMKM

Menurutnya, kemitraan dengan pelaku usaha besar menuntut UMKM untuk menjaga kualitas dan kuantitas produk. Program kemitraan yang dilakukan PT HM Sampoerna Tbk melalui SRC juga menjadi peluang strategis bagi UMKM untuk meningkatkan sumber daya manusia dan inovasi produk agar tetap diterima pasar.

“Untuk ekspor, diperlukan standardisasi dan kualitas produk yang terjaga. Banyak UMKM menghadapi masalah ini sehingga pendampingan sangat diperlukan. Saya ingin melihat kerja sama antara UMKM dengan pelaku usaha besar untuk memasuki pasar global,” kata Teten Masduki.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi inisiatif Sampoerna melalui program SRC dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang telah melibatkan 320 ribu UMKM, terdiri dari 250 ribu peserta SRC dan 70 ribu peserta SETC.

Airlangga menekankan bahwa inisiatif HM Sampoerna ini diyakini dapat mendongkrak kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional. Menurut catatannya, program SRC dan SETC HM Sampoerna Tbk berkontribusi hingga 11,4 persen dari PDB sektor ritel nasional.

“Oleh karena itu, saya meminta program ini dikolaborasikan dengan Kartu Prakerja yang digagas pemerintah. Saya juga berharap agar peserta program SETC dapat ditingkatkan menjadi ratusan ribu agar lebih banyak UMKM terlibat,” ujar Airlangga.

Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Ivan Cahyadi, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah sehingga pengembangan UMKM melalui program SRC dan SETC dapat terus berkembang. Sampoerna berkomitmen untuk terus meningkatkan perannya dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan perekonomian nasional.

“Kami percaya kolaborasi dan sinergi adalah kunci utama dalam pengembangan UMKM secara lebih cepat dan terarah. Kami bangga dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan Kadin Indonesia untuk bersama-sama mendorong kemajuan UMKM nasional,” kata Ivan.

Peran Kadin Indonesia

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menambahkan bahwa UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional perlu terus didorong untuk berkembang. Disadari bahwa sekitar 65 juta UMKM mampu menyerap 97 persen tenaga kerja dan berkontribusi sekitar 60,51 persen terhadap PDB nasional.

“Namun, kita belum boleh berpuas diri karena baru 15 persen UMKM yang mampu ekspor. Angka ini masih jauh dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 17,3 persen dan Thailand lebih dari 23 persen,” kata Arsjad.

Dia berharap, melalui sinergi program Pesta Rakyat yang digagas bersama PT HM Sampoerna Tbk ini, lebih banyak UMKM dapat melakukan ekspor ke pasar global, terutama Jepang. Terlebih, Indonesia dan JETRO baru-baru ini telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara.

“Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan dunia usaha sangat diperlukan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Ini adalah potensi yang harus kita rayakan. Kami ingin UMKM menjadi pejuang ekonomi Indonesia,” kata Arsjad.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan