Transformasi Digital IKM, Making Indonesia 4.0 Siap Majukan UMKM

0
198
Transformasi Digital IKM, Making Indonesia 4.0 Siap Majukan UMKM
Transformasi Digital IKM, Making Indonesia 4.0 Siap Majukan UMKM (Dok Foto: Kemenperin)
Pojok Bisnis

Pada tahun 2018, Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan program Making Indonesia 4.0, sebuah peta jalan strategis yang bertujuan untuk menerapkan konsep industri 4.0 di Indonesia. Dari sepuluh program prioritas utama dalam Making Indonesia 4.0, salah satu yang sangat relevan untuk sektor industri kecil dan menengah (IKM) adalah pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Program ini dirancang untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas IKM/UMKM melalui pemanfaatan teknologi digital dan otomatisasi.

Menurut Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), transformasi digital dalam konteks industri 4.0 bukan hanya untuk perusahaan besar, tetapi juga sangat penting bagi sektor IKM. “Penggunaan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan analisis big data dapat membantu IKM meningkatkan efisiensi operasional, kualitas produk, dan pelayanan kepada pelanggan,” jelas Reni pada Sabtu (20/7).

Peluncuran INDI 4.0 untuk Mengukur Kesiapan Perusahaan

Lebih lanjut, Dirjen IKMA mengungkapkan bahwa untuk mempercepat implementasi industri 4.0 di Indonesia, Kemenperin telah meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index atau INDI 4.0, yang berfungsi sebagai alat ukur kesiapan perusahaan dalam mengadopsi teknologi industri 4.0. “Dengan INDI 4.0, perusahaan termasuk IKM dapat mengevaluasi posisi mereka dalam transformasi digital dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan,” tambahnya.

Untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan IKM dalam penerapan industri 4.0, Direktorat Jenderal IKMA menyelenggarakan Workshop Adopsi INDI 4.0 di Magelang, Jawa Tengah pada 18 Juli 2024. Workshop ini diikuti oleh 50 peserta dari Kota dan Kabupaten Magelang serta dihadiri secara daring oleh 10 Pejabat Pembina Industri dari Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai bagian dari program Bangga Buatan Indonesia NTB 2024.

PT Mitra Mortar indonesia

Implementasi Teknologi di IKM

Reni juga menambahkan bahwa Ditjen IKMA mendukung penerapan teknologi industri 4.0 yang sesuai dengan kebutuhan bisnis IKM. Salah satu contohnya adalah PT SkinSol Kosmetik di Bandung, Jawa Barat, yang mendapatkan sistem Enterprises Resources Plan (ERP) untuk berbagai lini produksi dan manajemen. Sistem ERP ini juga diberikan kepada IKM di Bekasi Jawa Barat, Tegal Jawa Tengah, Sleman DIY, dan Sidoarjo Jawa Timur.

“Penerapan teknologi industri ini memerlukan pengukuran peningkatan indeks kesiapan teknologi dan keberhasilan dalam memacu produktivitas usaha,” jelasnya.

Ditjen IKMA telah menginisiasi pelaksanaan adopsi terhadap INDI 4.0 sehingga kesadaran tentang industri 4.0 dan penilaian mandiri dapat diketahui, dipahami, dan bermanfaat bagi IKM, khususnya mereka yang sedang berupaya memperbaiki teknologi dan pemasarannya.

Selain itu, Ditjen IKMA juga terus memberikan pendampingan dan edukasi mengenai literasi digital melalui program e-Smart IKM. Program ini mencakup pengenalan literasi digital, pemahaman ruang lingkup, dan kemampuan beradaptasi sesuai kesiapan bisnis.

Program e-Smart IKM meliputi pelatihan, pendampingan, promosi, dan pemasaran produk IKM secara digital. Hingga akhir tahun 2023, sebanyak 26.982 IKM telah mendapatkan manfaat dari program ini, yang juga mendukung peningkatan omzet IKM melalui penjualan di lokapasar.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan