Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyoroti pentingnya kolaborasi antara usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan penyedia platform digital, termasuk aplikasi WhatsApp yang dikelola oleh Meta.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bahwa kolaborasi semacam itu dapat signifikan dalam meningkatkan digitalisasi bisnis para pelaku UMKM. Menurut Zulhas, keberhasilan Indonesia dalam mencapai status negara maju pada tahun 2045 sangat bergantung pada kemajuan UMKM.
Dalam sebuah acara, WhatsApp Micro Small and Medium Enterprises (MSME) Summit 2023, Zulhas memaparkan empat pilar utama untuk meningkatkan daya saing UMKM. Pilar-pilar tersebut meliputi pelaku UMKM sendiri, lokapasar atau marketplace sebagai sarana akses digital, ritel modern sebagai kemitraan yang efektif, serta perbankan sebagai sumber pembiayaan.
Zulhas mengakui peran penting ritel modern dalam mendukung pemasaran produk UMKM agar lebih efisien. Selain itu, ia juga menggarisbawahi betapa tidak terhindarkan pentingnya pemasaran digital dalam era saat ini.
Menurut Zulhas, ketika UMKM memasuki dunia digital, produk-produk tersebut akan menjadi lebih dikenal oleh konsumen dan pasar yang dapat dijangkau akan semakin luas. Dalam acara tersebut, Zulhas mengunjungi booth konsultasi layanan WhatsApp yang bertujuan membantu pelaku UMKM memanfaatkan WhatsApp secara optimal dalam berbisnis.
WhatsApp menyediakan tiga layanan penting bagi UMKM, yaitu WhatsApp Business QR Code yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan bisnis, WhatsApp Business Optimization Information yang membantu dalam pembuatan katalog produk dan memberikan tips berinteraksi dengan pelanggan, serta Product Photobooth yang berguna bagi peserta acara yang ingin menghasilkan foto produk berkualitas.
Selain mendorong digitalisasi UMKM, Zulhas juga menyebutkan bahwa pemerintah sedang berupaya untuk membantu UMKM terhubung dengan pasar ekspor baru, termasuk Bangladesh, India, Pakistan, negara-negara di Asia Selatan, Afrika, dan Timur Tengah.
Zulhas menegaskan pentingnya semangat berubah dan belajar untuk mencapai kemajuan, serta meningkatkan kemampuan dalam hal pemasaran digital, kualitas foto produk, kemasan yang menarik, dan kemampuan berjualan daring.
Data dari Kemendag menunjukkan bahwa 99 persen unit usaha di Indonesia adalah UMKM. UMKM juga memberikan kontribusi sebesar 60,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hingga 96,9 persen tenaga kerja nasional.
Pada tahun ini, Kemendag memproyeksikan bahwa nilai transaksi niaga elektronik nasional akan mencapai Rp572 triliun, mengalami peningkatan sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan proyeksi tersebut, Indonesia berada di posisi yang lebih unggul dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, dan Filipina.