Jakarta – Jadug Trimulyo Ainul Amri (26 tahun) selaku Komisaris Utama waralaba kebab dengan merek dagang Baba Rafi (PT Sari Kreasi Boga/SKB Food) hadir di International Congress on Economic, Finance and Business di Saint Petersburg, Rusia untuk membahas kebangkitan bisnis kuliner di Indonesia.
Kehadiran Jadug di Rusia tidak terlepas dari kiprahnya dalam membangun bisnis UMKM yang menjadi salah satu kekuatan perekonomian dalam menghadapi krisis akibat pandemi. Terlebih lagi, Indonesia merupakan salah satu negara yang diapresiasi Bank Dunia (World Bank) karena mampu recovery di tengah pandemi karena mengoptimalkan kekuatan UMKM.
“Dunia sedang menghadapi krisis kesehatan dan sosio-ekonomi yang tidak terduga sebagai konsekuensi logis dari pandemi COVID-19,” ucap Jadug saat menjadi pembicara, disampaikan melalui keterangan resmi pada Sabtu (16/7).
Pada kesempatan itu, Jadug memaparkan gagasannya yang berjudul The Role of Socioeconomic Level and Governments Acts in Terms of Covid-19 Spreads di hadapan lebih dari 80 peserta dari berbagai negara.
“Kondisi sosio-ekonomi sangat terkait dengan kesehatan, kesejahteraan, dan kondusivitas masyarakat. Di tengah krisis diperlukan bantuan dan stimulasi yang bisa mengentaskan masyarakat dari krisis,” kata alumnus Hubungan Internasional dari Universitas Diponegoro itu.
“Program vaksinasi menjadi salah satu kunci bagi kebangkitan ekonomi dan Pemerintah Republik Indonesia telah menjalankan secara masif sehingga perekonomian nasional segera terangkat di tengah keterpurukan akibat pandemi,” kata dia.
Di SKB Food, pria kelahiran 22 April 1996 bersama manajemen muda lainnya yaitu Direktur Utama Eko Pujianto (28 tahun) dan Direktur sekaligus Founder SKB Food Baba Rafi, Nilamsari (39 tahun) berhasil mentransformasi Baba Rafi dari UMKM menjadi korporasi dengan tata kelola yang lebih baik.
Buah dari transformasi ini adalah siap majunya SKB Food ke lantai bursa. Masa penawaran awal akan berlangsung pada 18 – 22 Juli 2022 dan tanggal efektif pada 28 Juli 2022. SKB Food akan menjadi pelopor perusahaan publik dari kalangan UMKM di Indonesia.
“Transformasi ini mengangkat SKB Food dari lantai jalanan di trotoar ke lantai bursa,” Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto, menambahkan dalam siaran resmi yang sama.
“Kami sebagai pelaku usaha muda membawa SKB Food semakin atraktif, inovatif, dan kolaboratif. Tiga hal yang menjadi kunci tetap tumbuh di masa pandemi,” kata Eko Pujianto.