Mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) PT Jasa Marga (Persero) Tbk di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Majaksingi, Magelang, Jawa Tengah mendapatkan program bantuan produksi kopi organik. Paket bantuan produksi kopi organik ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa setempat.
Produksi kopi organik di Balkondes Majaksingi telah dimulai sejak bulan Desember 2019. Dengan luas lahan budidaya sekitar 3 hektar.
Corporate Communication and Community Development Group Head Dwimawan Heru mengatakan bahwa dukungan terhadap produksi budidaya kopi organik di Majaksingi ini adalah bukti nyata Jasa Marga yang turut meningkatkan nilai ekonomi para petani kopi di wilayah Jawa Tengah.
“Jasa Marga akan terus andil memberikan program bantuan bagi para pelaku UMKM agar roda perekonomian khususnya bagi para petani kopi dapat terus berputar di tengah situasi pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.
Adapun dukungan program bantuan yang dilakukan Jasa Marga dimulai dari pemberian pelatihan budidaya kopi dan proses olah kopi organik, pembuatan rumah produksi kompos premium, rumah produksi sida nabati, rumah semai dan rumah sortasi biji kopi segar, pembuatan bangunan penjemuran, pembuatan rumah perendaman hingga pembuatan gudang penen.
Balkondes merupakan program inisiasi Kementerian BUMN untuk mendorong potensi ekonomi desa-desa. Jasa Marga diamanatkan untuk membina Balkondes Majaksingi. Khusus di tahun 2020 ini, Jasa Marga menganggarkan sekitar Rp500 juta untuk menjalankan berbagai program pembinaan di Balkondes Majaksingi.
Sarjiman, salah satu peserta pelatihan budidaya kopi di Balkondes Majaksingi mengatakan, pelatihan yang diikutinya sangat bermanfaat. Dengan mengikuti pelatihan tersebut, banyak informasi baru yang didapatnya.
“Yang dulunya tidak tahu bagaimana merawat tanaman kopi yang baik dan benar, sekarang menjadi tahu. Dulu, saya jarang merawat dan memberi pupuk untuk budidaya kopi. Padahal, kopi harus dirawat dan dipupuk. Apalagi dengan menggunakan kompos modern yang sebelumnya yang saya tahu hanya memanfaatkan kotoran ternak. Ditambah dengan penanganan terhadap hama dan penyakit menggunakan pestisida alami yang ramah lingkungan, diharapkan hasil dan kualitasnya akan jauh meningkat,” tutupnya.