Pameran virtual ‘Kendi Sembada’ secara resmi dibuka pada Senin (12/10/2020). Acara launching pameran untuk produk UMKM Kabupaten Sleman ini dilaksanakan secara daring dari Smart Room, Diskominfo Kabupaten Sleman dengan dihadiri oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo dan Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, M. Riza Damanik yang mewakili Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Dalam paparannya, Bupati Sleman Sri Purnomo menyambut baik langkah yang dilakukan Dinkop UKM ini. Mengingat dalam situasi pandemi covid-19 sekarang ini banyak UKM menghadapi tantangan berat. Mereka kehilangan pembeli, kehilangan pasar hingga harus menghentikan kegiatan produksi. Banyak di antaranya yang kemudian terpaksa banting setir demi untuk menyambung hidup.
Pandemi covid-19 juga telah mengubah perilaku masyarakat. Dari yang sebelumnya berupa aktivitas luring, maka kini didorong untuk memaksimalkan platform daring. Untuk menyikapi hal itu, maka diperlukan sinergi antara masyarakat dengan pemerintah. Salah satunya seperti yang dilakukan lewat Pameran Virtual Kendi Sembada ini. Dirinya yakin bahwa langkah ini bisa memberikan dampak positif terutama untuk membantu para pelaku UKM dalam menembus pasar-pasar yang selama ini mungkin belum terjangkau. “Ini sebagai solusi permasalahan UMKM tanpa rasa khawatir akan munculnya klaster (Covid-19) baru,” kata Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Apresiasi serupa juga diberikan oleh Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, M. Riza Damanik. Menurut dia, inisiatif yang dilakukan Sleman melalui Kendi Sembada bisa menjadi jawaban bagi berbagai tantangan yang dihadapi pelaku UMKM. Dengan platform digital tersebut, maka UMKM bisa tetap eksis bahkan tidak menutup kemungkinan akan semakin tumbuh.
Wajar saja, menurutnya kini ada 50 persen UMKM di Indonesia yang berencana menutup usahanya. Terutama jika tidak ada perlindungan. Sementara itu 88 persen di antaranya tak memiliki kas atau tabungan. Serta baru 13 persen atau sekitar 8 juta UMKM di Indonesia yang baru masuk ke ekosistem digital.
Dengan kenyataan tersebut, pemerintah terus mendorong UMKM untuk masuk ke dalam ekonomi digital. “Dalam beberapa bulan terakhir ada penambahan 2 juta UMKM, jadi sudah 10 koma sekian juta yang sudah masuk ke ekosistem digital,” ungkapnya.
Dirinya menngingatkan bahwa UMKM pun tidak sekadar diantarkan masuk ke dalam ekosistem digital, namun perlu adanya pendampingan dan kiat-kiat untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru tersebut.