Beberapa hari yang lalu istri saya menawarkan menu takjil kepada saya, mau takjil apa. Lantas setelah menyebutkan beberapa jenis makanan, setelah mengirim WA sebentar ke seseorang, dia sudah menenteng beberapa bungkus frozen food. Saya tanya, beli dimana kok cepat sekali.
Di tetangga sebelah, katanya. Setahu saya, tetangga ini jualan jajanan matang (ready to eat) yang dijual langsung untuk menyuplai / sub kontrak ke beberapa Katering. Tapi kata istri saya, semenjak pandemic khususnya PSBB diberlakukan, tetangga ini mulai mengkreasikan produknya dalam bentuk frozen (beku). “Cerdas dan Ulet !” kata saya
Situasi Sebelum Pandemi
Tetangga saya termasuk kategori Usaha Mikro. Membuat kue kue basah (arem arem, lemper, pastel, sosis dan lain lain), usahanya memposisikan sebagai supplier utama beberapa Katering. Oleh Katering, produknya lalu bersama produk dari supplier lain disajikan untuk berbagai keperluan yang melibatkan pengumpulan banyak orang seperti resepsi pernikahan, khitanan, rapat rapat kantor, pesta dan lain lain. Kebutuhan orang pesta tentu saja produk yang sudah matang.
Pengusaha Katering akan suka dan berlangganan produk dari suppliernya jika bisa manjaga Kualitas (rasa), tepat jumlah (kapasitas besar) dan tepat waktu (karena pelanggan Katering sudah memesan utk waktu tertentu pula). Keberlangsungan usahanya akan sangat bergantung pada kemampuan menjaga hubungan dengan Katering (customer relationship). Dan channel pengiriman menggunakan pengiriman yang dilakukan sendiri ke tempat Katering.
Kalau menggunakan 4 komponen dari Business Model Canvas (BMC) maka business modelnya sebagai berikut
Unique Value Proposition (UVP Produk) | Customer Relationship | Customer Segment |
Produk Matang sesuai pesanan (Made by Order) Kualitas Rasa dan Tampilan Kapasitas Produksi besar Ketepatan Waktu | Personal Relationship | Beberapa Perusahaan Katering Pesta yang yang memiliki kerjasama dengan WO, Hotel maupun Persewaan Gedung. |
Channel Distribution | ||
Armada Pengantaran sendiri atau diambil oleh Katering |
Situasi Pandemi
Setelah pemerintah mengeluarkan banyak himbauan #dirumahsaja terkait pencegahan penyebaran Covid19, maka situasi eksternal berubah. Apalagi setelah pemberlakuan PSBB. Maka resepsi, pesta, meeting atau apapun yang melibatkan pengumpulan orang, dilarang. Otomatis bisnis catering terkena dampaknya. Tidak ada lagi pesanan untuk berbagai keperluan pesta. Sementara bisnis harus terus berjalan, maka pemilik bisnis memiliki 2 pilihan sikap:
Menggerutu pada keadaan, memposisikan sebagai korban (entah siapa yang dianggap pelakunya), meratap, teriak dan mengutuk….. atau..
Menggunakan keuletan berpikir untuk mencari terobosan yang kreatif
Dan lahirlah produk Frozen sebagai buah dari pilihan tepat nomor 2 diatas. Katering dan para supplier / sub kontraknya, bersepakat melanjutkan perjuangan bisnisnya dengan merubah model bisnisnya. Dalam situasi PSBB, otomatis akan banyak orang dirumah saja, sehingga kebutuhan konsumsi makanan akan meningkat di level rumah (tidak makan di luar).
Maka untuk mengusir kebosanan akan jenis yang itu itu saja, perlu variasi. Tantangannya bagi ibu rumah tangga adalah, tidak mudah mempelajari aneka resep kue dalam waktu singkat bukan?
Peluang inilah yang ditangkap oleh pelaku usaha kelompok catering tadi. Dengan sigap mereka merubah produknya menjadi frozen, siap goreng atau siap kukus. Konsumen gak perlu repot repot.
Tantangan produsen adalah bagaimana membuat produk tersebut awet tanpa pengawet (ditempatkan di freezer) dan tetap enak walau dikonsumsi beberapa hari kemudian. Mereka juga mulai menggunakan pendekatan ke customer yang berbeda yakni menggunakan media WAG dan medsos yakni IG, FB Group.
Sasarannya adalah ibu ibu rumah tangga yang dirumah saja tadi. Bagaimana pengiriman barang? Pakai Ojek Online atau dalam jumlah tertentu diantar sendiri secara gratis
Maka situasi Pandemic telah mentranformasi model bisnisnya menjadi seperti ini
Unique Value Proposition (UVP Produk) | Customer Relationship | Customer Segment |
Produk Frozen Food (Mass Product) Kualitas Rasa Keawetan tanpa pengawet Fast Respons | WA Group Facebook Group | Ibu Ibu Rumah Tangga yang terkena WFH (dirumah saja) di Kota Depok |
Channel Distribution | ||
Ojek Online |
Lihatlah, Pandemic telah membuat pelaku UKM mengubah model bisnisnya
4 Komponen Business Model | Sebelum Pandemic | Pandemic | |
Customer Segment | Beberapa Perusahaan Katering Pesta yang yang memiliki kerjasama dengan WO, Hotel maupun Persewaan Gedung. | Ibu Ibu Rumah Tangga yang terkena WFH (dirumah saja) di Kota Depok | |
Customer Relationship | Personal Relationship | WA Group Facebook Group | |
Unique Value Propotition | Produk Matang sesuai pesanan (Made by Order) Kualitas Rasa dan Tampilan Kapasitas Produksi besar Ketepatan Waktu | Produk Frozen Food (Mass Product) Kualitas Rasa Keawetan tanpa pengawet Fast Respons | |
Channel Distribution | Armada Pengantaran sendiri atau diambil oleh Katering | Ojek Online |
Setelah bertransformasi, bisnis mereka bukannya mengecil malah justru membesar. Apalagi setelah kemudian masuk bulan puasa ramadhan, kebutuhan takjil dari frozen food meningkat karena orang berhati hati untuk jajan takjil matang di luar.
Nah, lihatlah bagaimana mereka mampu mengatasi tantangan. Maka sekali lagi saya puji mereka “Cerdas dan Ulet !”. Salam menolak kalah
Oleh: Ridwan Mahmudi
Business & Corporate Coach