Pratama Galih Anantha adalah seorang anak milenial yang mencoba peruntungan di bisnis kopi pada Januari 2020. Bersama teman-temannya, ia melakukan improvement sesuai permintaan dan kebutuhan pasar
Galih, panggilan akrabnya bercerita, pilihan usaha kopi karena melihat prospek yang baik. Galih mengaku modal utama usaha ini adalah semangat.
”Modal persis gak ingat, tapi saat ini perputaran uang perbulan hingga Rp 20-25 jutaan dan saat ini karyawan bau 4 orang,” ujarnya.
Yang menjadi keistimewaan produknya adalah kopi premium karena melakukan proses pengolahan dengan teliti, mulai dari ceri sampai dengan kopi yang siap dinikmati.
Saat ini di de Look Coffe ada 2 merek yaitu kopi Vanderman dan kopi Nuswantara. Kopi vanderman antara lain kopi arabika Rp 45 ribu, kopi robusta Rp 26 ribu, kopi robusta lanang Rp 37 ribu, kopi houseblend Rp 40 ribu dan kopi nuswantara Rp 20 ribu. Semua produk ini dalam kemasan 250 gr.
Sejauh ini delookcoffee hanya menjual secara online di instagram @delookcofee. Namun ke depannya, Galih memiliki keinginan membuka gerai di Kota Batu, Malang. Pembeli de Look Coffe, tidak hanya dari Kota Batu, tapi juga
dari Jakarta, Depok, Bekasi, Cilacap, Yogyakarta, Surabaya, Sumatera, hingga Kalimantan.
“Kopi kami juga sudah sampai ke Finlandia loh, ada yang beli dan bawa ke sana,” kata Galih bangga.
Diakui Galih, pengalaman membangun usaha cukup menantang sekaligus menyenangkan. Meski terdampak karena ada pandemi, Galih optimis mampu melewati masa sulit ini.
Salah satunya caranya dengan tekun, selalu melakukan improvement sesuai permintaan dan kebutuhan pasar.
Harapan Galih agar pandemi ini segera berakhir sehingga usaha-usaha UMKM dapat menjalankan usaha dengan normal kembali.
