Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis UMKM Festival Brand Lokal Targetkan Omzet Rp130 Miliar

Festival Brand Lokal Targetkan Omzet Rp130 Miliar

0

Para pebisnis di balik sejumlah nama besar label lokal akan gelar festival belanja secara daring.  festival yang diisi oleh brand lokal ini diselenggarakan di sejumlah platform daring pada 25-27 April 2020.

Targetnya, ada lebih dari 1.000 jenama karya anak bangsa yang berpartisipasi dalam acara bertajuk Hari Belanja Brand Lokal itu.

Head of Committee Hari Belanja Brand Lokal sekaligus pendiri Hypefast, Achmad Alkatiri mengatakan bahwa acara ini merupakan inisiatif dari para pebisnis lokal sebagai respon atas dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis.

“Penurunan omzet dari tiap-tiap brand lokal bisa sampai 50 persen dari regular omzetnya sejak Februari 2020. Makanya Hari Belanja Brand Lokal ini inisiatif untuk mendorong awareness brand lokal,” ujar Achmad.

Achmad menambahkan bahwa 3 hari sejak pendaftaran acara ini dibuka pada 6 April 2020, panitia mencatat ada 476 merek lokal yang mendaftar, 68 persennya berasal dari kategori fesyen.

“Melalui inisiatif ini kita ingin mengajak ribuan brand lokal Indonesia untuk menyatukan suara, pengalaman, ide, inovasi, dan promosi. Sudah saatnya brand lokal mengambil perhatian lebih dari masyarakat karena kualitas, desain, harga produk lokal tidak kalah dari merek global,” tutur Achmad.

Hari Belanja Brand Lokal merupakan inisiatif bersama brand lokal di antaranya Bro.do, Torch.id, Ria Miranda, Cotton Ink, serta Sabine & Heem. Nantinya pebisnis di balik label tersebut dipersilahkan untuk menyiapkan kampanye, baik melalui situs resmi mereka maupun kanal e-commerce.

Sales and Marketing Manager Torch.id Anggoro Putro Wibowo mengatakan alasan pebisnis brand lokal mengadakan acara ini untuk menggerakkan roda ekonomi sampai ke level ekonomi bawah.

“Sebab brand Lokal menggunakan sumber daya produksi maupun material yang banyak didapatkan dari lokal,” kata pengusaha yang bergerak di bidang mode ini.

Jika toko-toko buatan lokal ini terganggu dan sampai berhenti produksi, menurut Anggoro dampaknya produsen Usaha Kecil Menengah (UKM) dan pemasok pun akan terganggu sumber pendapatannya.

“Kalau performa penjualan tidak maksimal, maka potensi untuk pengurangan jumlah karyawan (PHK) akan sangat besar sekali dan kami tidak ingin hal tersebut terjadi,” Anggoro menambahkan.

Selain terlibat dalam Hari Belanja Brand Lokal, brand lokal yang memproduksi tas ini, selama pandemi Covid-19 juga membangun kampanye komunikasi branding untuk meningkatkan kesadaran para pelanggan.

“Jadi ketika masa pandemi selesai, pelanggan akan tetap ingat dengan Torch.id,” kata Anggoro.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version