Peran media sosial semakin diakui dalam mendongkrak kinerja bisnis ataupun merek. Intinya, media sosial adalah tool penting saat ini. Pemakaian internet di Indonesia setiap tahun meningkat.
Memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai ladang bisnis memang menjadi pilihan tepat para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya.
Melalui jejaring sosial, pelaku bisnis dapat memasarkan produknya dengan cara membagikan informasi kegiatan bisnis secara update, membagikan info produk pada pasar yang lebih luas, membangun brand atau citra produk di dunia maya. Tak hanya meningkatkan brand produk, saat ini jejaring sosial juga digunakan sebagai media campaign bagi lembaga atau sosok yang akan diangkat citranya.
Sosial media menyediakan banyak kesempatan untuk membangun jaringan klien bagi usaha kecil dan menengah. Tidak seperti promosi mulut ke mulut, sosial media menyajikan kata-kata dari mulut yang banyak dan ribuan bahkan jutaan, yang terjadi secara bersamaan antara pelanggan.
Ini juga dikenal sebagai efek media sosial. Pelanggan perusahaan akan memberitahu calon pelanggan lain tentang produk perusahaan tersebut untuk menguji market baru dan responnya dari konsumen. Tidak mengherankan bila usaha jasa branding via jejaring sosila tengah bayak dicari konsumen.
Paling Diminati. Banyak jejaring sosial yang diminati para pelaku usaha jasa branding produknya, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Telegram hingga yang terbaru adalah instagram. Tentu saja, peran pentingnya tidak bisa dilepas begitu saja dari tool pemasaran yang lain.
Berbagai tool itu saling terintegrasi. Kalau sebuah merek/produk mau diluncurkan, media sosial digunakan untuk menyebar informasi yang sifatnya membuat teman atau pengikutnya menjadi penasaran. Dengan begitu, brand produk itu akan terdongkrak dan banyak dicari/ditunggu orang.
Dan akun jejaring sosial yang paling banyak dipakai oleh para pelaku usaha jasa branding ini adalah akun Twitter. Pengguna Twitter di Indonesia saat ini lebih dari 8 juta orang, dan Indonesia menyumbang 15% lebih pengguna Twitter dunia.
Makanya, tak mengherankan, setiap ada kejadian apa pun, obrolan Twitter Indonesia selalu menjadi trending topic. Ini artinya, Twitter sebuah media begitu potensial untuk dimanfaatkan bagi pemegang produk.
Dalam branding, umpamanya, jika terjadi akumulasi komentar positif dari pengguna merek tertentu, hal itu selain dapat meningkatkan awareness merek, besar kemungkinan juga ikut meningkatkan penjualan.
Kepopuleran dan keefektifan waktu respon para konsumen Twitter juga digunakan oleh Andhika Wijaya Kurniawan, Pemilik AWK Education & Consulting.
“Selama saya melakukan branding terhadap produk ataupun orang melalui Twitter, respon yang diberikan para konsumen lebih cepat ketimbang akun jejaring lainnya. Ini dikarenakan sekarang Twitter tengah digandrungi oleh masyarakat Indonesia di berbagai khalayak,” jelasnya.
Untuk pembuatan akun di media sosial, pelaku usaha bisa menggunakan nama dirinya ataupun nama yang menarik tetapi tetap ada kesan formal, agar bisa terlihat bagaimana profesionalitas usahanya. Walaupun terintegrasi, efektivitas pemanfaatan media sosial tetap tergantung pada admin pengelolanya.
Jadi, semakin banyak admin atau pemilik usaha tersebut memposting tulisan, maka semakin sering pula aktivitasnya diketahui oleh orang yang menjadi pengikut-nya di akun tersebut.
Namun menurut Gusmayadi, pemilik PT. Mediailusi Interkreatif Multimedia, dalam memposting sebuah tulisan tidak boleh sekadar menulis. Ada beberapa rules tertentu dalam membuat postingan dalam mengelola usaha ini, yakni tulisan tersebut harus memiliki manfaat dan menarik bagi pembaca, karena jika tidak menarik akan percuma membuat postingan tersebut, karena tidak akan dibaca oleh pembaca atau akun lainnya.
Menyasar Perusahaan dan Kelompok Besar. Target pasar usaha jasa branding ini, bisa membidik perusahaan-perusahaan atau pelaku UKM yang sudah besar. Hal tersebut dikarenakan semakin besar sebuah usaha ataupun perusahaan, akan semakin membutuhkan pemasaran dan marketing yang lebih luas.
“Apalagi untuk perusahaan-perusahaan besar pastinya memiliki persaingan yang sangat ketat, sehingga mereka lebih menginginkan promosi yang lebih luas dan mengikat. Di situlah usaha jasa kami pun dibutuhkan untuk meng-handle promosi tersebut,” terang Erlangga Negara, pemilik CV. Bangkit Putra Bangsa.
Selain mempromosikan produk baik UKM ataupun perusahaan skala besar di media sosial, usaha jasa branding ini juga melayani branding untuk satu kelompok tertentu ataupun perorangan.
Seperti yang diungkapkan oleh Muhamad Ihsan, Owner DapurWebPro.com, yang menurutnya pada bulan-bulan tertentu, seperti bulan puasa, lebaran, tahun baru, bahkan pada saat pesta politik, banyak perorangan atau kelompok tertentu yang ingin di-branding agar terkenal di kalangan masyarakat luas.
“Apalagi kalau momen pemilu, jasa kita suka dipesan oleh beberapa partai politik ataupun calon-calon pemerintahan sepeti untuk pemilihan bupati hingga calon legislatif. Di sana mereka ingin di-branding agar mendapatkan pencitraan yang baik di masyarakat,” tambah Muhamad Ihsan.
Dengan menyasar berbagai kalangan yang cukup terkenal dan besar, sudah pasti jasa branding ini memiliki harga jual yang cukup tinggi, sehingga mampu meraup penghasilan yang cukup banyak.
Terkadang memang timbul pertanyaan, mengapa tidak perusahaan ataupun orang itu sendiri yang membuat branding pribadi di jejaring sosial, ketimbang membayar orang lain untuk mem-branding produk atau dirinya.
Menurut Andhika hal tersebut bisa dijelaskan dengan efektifitas waktu yang dibutuhkan bila seseorang mem-branding produk atau dirinya sendiri di akun jejaring sosial pribadi.
“Kalau mereka mengggunakan jasa branding, sudah pasti feedback dari masyarakat akan lebih cepat dating. Hal ini karena pelaku usaha yang menawarkan jasa branding sudah terlebih dulu popular di dunia jejaring sosial, sehingga mereka memiliki pengikut yang banyak di dunia tersebut,” tambahnya.
Strategi Marketing. Untuk memperkenalkan jasa branding produk ataupun orang via online dan jejaring sosial, bisa dilakukan dengan mempromosikannya secara online yakni pengenalan melalui website, Facebook, Instagram, Telegram, hingga Twitter.
Selain itu juga bisa melakukan promosi dengan menyebarkan brosur hingga beriklan di berbagai media, baik media online ataupun offline seperti media cetak dan elektronik.
Pendekatan langsung ke perusahaan besar maupun UKM dengan mengajukan proposal dan mempresentasikan keunggulan dari usahanya juga perlu dilakukan agar konsumen bisa mendapatkan bukti yang real dari usaha tersebut.
Dalam menjalankan usaha ini tidak dibutuhkan modal yang banyak, pelaku usaha hanya memerlukan perlengkapan sederhana seperti perangkat komputer dan modem saja.
Karea usaha ini berhubungan dengan online, maka tidak diperlukan tempat dan perlengkapannya di awal usaha. Namun bila usaha yang dijalankan sudah berkembang, pelaku usaha bisa menyewa tempat usaha dan mengurus badan usaha agar lebih profesional.
Meskipun dapat dijalankan dengan modal yang kecil, namun pelaku usaha harus lebih dulu aktif di duia jejaring sosial. Hal tersebut agar membentuk popularitas dan portofolio usahanya di mata konsumen.
“Karena usaha ini menyangkut bagaimana memasarkan dan mempromosikan produk/orang ke orang lain di media sosial, jadi secara tidak langsung kita harus memiliki banyak pengikut media sosial tersebut, agar isi pesan promosi bisa masuk secara efektif,” terang Andhika.
Peluang yang sangat besar dengan omset hingga ratusan juta rupiah dan keuntungan yang tinggi hingga 80% dalam menjalankan usaha jasa branding via jejaring sosial dipastikan sangat menarik perhatian Anda untuk segera menjalankannya.