Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim sehingga menjadi pasar potensial untuk berbisnis di bidang fashion muslimah, khususnya jilbab dan baju. Salah satu pelaku usaha yang sukses membidik pasar potensial tersebut adalah Tiara Corporation yang saat ini memiliki 20 Distro dan 634 Agen baik Ekslusif maupun Reguler di seluruh Indonesia.
Dengan modal awal sekitar Rp 150 juta, usaha ini dimulai sejak awal tahun 2008, untuk menyewa tempat di salah satu mal di Jakarta, membuat interior distro, membeli bahan baku dan biaya promosi.
Produk. Produk yang ditawarkan berupa jilbab dan baju merek “TIARA” dengan target pasar kalangan wanita usia 16 tahun – 35 tahun. Harga jilbab berkisar antara Rp 25 ribu – Rp 120 ribu, sedangkan baju Rp 63 ribu – Rp 315 ribu. Menurut Sri Intan Purnama Dewi, Pemilik Tiara Corporation, busana muslimah merek Tiara memiliki beberapa kelebihan, mulai dari modelnya yang trendi, eksklusif, dan tiap bulan selalu muncul belasan model baru. Sangat eksklusif karena produk yang limited edition.
”Selain itu, Tiara Corporation sangat berpengalaman dalam mendesain dan memproduksi jilbab dan baju muslimah, karena pernah menjadi vendor dari salah satu usaha sejenis di Bandung,” tambah Sri Intan Purnama Dewi yang akrab disapa Intan.
Promosi Produk. Busana muslimah merek Tiara dikenal masyarakat setelah melakukan promosi di media cetak muslimah, sebar brosur, pemasangan spanduk, direct promotion ke ibu-ibu rumah tangga, dan lain sebagainya.
Saat ini Tiara juga telah memiliki brand ambassador dari kalangan selebritis seperti misalnya Ranti, model iklan dan pernah bermain dalam film ”Ketika Cinta Bertasbih 1” untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk-produk Tiara sebagai brand kerudung dan baju muslimah yang gaul, trendy, unik, modern, simple, dan modis.
”Kami juga menjadi sponsor utama untuk film “7Hati 7Cinta 7Wanita” yang akan World Premier di Sydney dan Melbourne Australia, pada bulan Agustus, dan akan tayang di seluruh Cineplex 21 di bulan Desember 2010. Juga menjadi sponsor salah satu sinetron ramadhan di salah satu televisi nasional, jadi kalau mau lihat produk-produk Tiara yang anggun kala dipakai oleh selebritis saksikan saja sinetron tersebut,” jelas Intan. Permintaan biasanya akan meningkat menjelang hari raya, hingga 100%.
Saat ini jilbab dan baju muslimah merek Tiara diakui Intan sering dijiplak oleh pelaku lain misalnya saat Tiara Corporation mengeluarkan model-model terbaru, maka dalam hitungan beberapa hari ke depan, akan bermunculan model-model serupa tapi tak sama di salah satu pusat grosir terbesar di Jakarta, dengan harga dan kualitas yang lebih rendah.
”Untuk mengatasinya kami melakukan produksi yang terbatas, oleh karena produk kami eksklusif karena setelah memproduksi satu model kami tidak akan produksi lagi, kecuali dalam permintaan besar. Jika di pasaran masih ditemukan produk yang mirip dengan Tiara, sedangkan kami sudah tidak produksi lagi, maka dapat dipastikan itu adalah jiplakan Tiara,” jelas Intan.
Melihat besarnya peluang pasar di bidang fashion busana muslim untuk wanita, Tiara Corporation berencana untuk “Go Global” dan akan mencoba memasuki negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam. ”Saat ini kami sedang melakukan penjajakan dan merancang strategi penjualan ke negara-negara tersebut,” kata Intan.
Selain itu, Tiara Corporation juga gencar membentuk dan mengembangkan seluruh Distro di seluruh Indonesia agar bisa tumbuh dan maju dengan prinsip kerja sama saling menguntungkan. Pelayanan kepada seluruh Distro dan Agen pun terus diperbaiki dan ditingkatkan