Gerobak atau booth saat ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari para pelaku usaha terutama untuk usaha kecil menengah (UKM). Saat ini, banyak pelaku UKM yang menggunakan gerobak atau booth sebagai tempat untuk menjajakan usahanya. Pada awalnya, gerobak atau booth hanya berfungsi sebagai tempat pelaku usaha menjajakan produknya.
Namun sebenarnya gerobak atau booth juga memiliki fungsi lain, yakni sebagai media promosi yang mampu menarik calon konsumen. Gerobak dan booth dipilih karena memang modal yang dibutuhkan untuk membuat gerobak atau booth relatif lebih murah dibandingkan dengan membuka gerai atau menyewa tempat di mal. Gerobak atau booth, banyak diminati karena hanya membutuhkan lahan terbatas, murah, namun tampak mencolok.
Bahan Gerobak. Saat ini, penggunaan bahan baku untuk gerobak lebih banyak memakai bahan plat stainless steel dengan ketebalan 1 mm daripada kayu. Pergeseran ini terjadi karena bahan stainless steel memiliki keunggulan tahan lama terutama karena booth kerap ditempatkan di luar ruangan. Selain stainless steel, bahan yang digunakan dalam membuat gerobak antara lain ialah mild steel, galvanis steel, dan zincalum steel. Bahan–bahan baja ringan tersebut bisa dibilang bahan yang aman untuk dijadikan sebagai bahan baku produk yang berhubungan dengan makanan dan farmasi.
Kualitas stainless steel sendiri dibedakan berdasarkan grade atau tingkatan. Grade stainless steel yang paling sering digunakan ialah stainless steel dengan nomor 201, 202, 204, 430, dan 316 L, untuk L di sini ialah low carbon. Dari grade tersebut menunjukkan semakin tinggi angka maka semakin bagus grade–nya. Grade 316 L merupakan stainless yang paling baik, terutama karena low carbon.
Untuk bisa mengetahui grade stainless steel, caranya dengan menempelkan magnet ke stainless steel. Jika magnet masih menempel, maka grade stainless steel bisa dipastikan masih rendah. Sebaliknya, jika grade stainless steel bagus, maka magnet tidak akan menempel. Untuk mendapatkan bahan baku plat stainless steel, bisa dibeli di toko khusus yang menjual steel (baja), salah satunya CV Sumber Makmur yang berlokasi di Jalan Mangga Besar 1 No. 78 C, D, E, Jakarta Barat.
Proses Pembuatan. Dalam membuat gerobak maupun booth, hal yang perlu diperhatikan adalah desain, bahan baku dan ukuran gerobak itu sendiri. Ketiga hal itu juga bisa memengaruhi harga sebuah gerobak maupun booth yang dibuat. Desain menentukan harga sebuah gerobak maupun booth karena semakin rumit desain yang dibuat maka akan berpengaruh pada ongkos produksi.
Bahan baku juga memengaruhi harga karena semakin bagus kualitas bahan baku (grade bahan baku yang tinggi) maka akan semakin mahal harga bahan baku. Sedangkan untuk ukuran gerobak maupun booth sebaiknya berpatokan pada ukuran bahan baku plat agar tidak ada bahan baku yang terbuang. Ukuran standar untuk bahan baku plat stainless di pasaran adalah lebar 1,22 meter dan panjang 2,44 meter.
Secara garis besar, langkah awal dalam membuat gerobak maupun booth ialah membuat desain. Pembuatan desain ini terbagi dua, yaitu desain dari pemesan dan desain dari pembuat booth. Beberapa hal yang perlu ditanyakan oleh produsen, antara lain barang apa yang akan diletakkan pada booth maupun gerobak, berapa jumlah barang, peralatan pendukung apa yang diperlukan dan sebagainya.
Adanya data–data tersebut, diharapkan gerobak dan booth yang dibuat bisa sesuai dengan keinginan dari pemesan. Dari data yang telah diperoleh juga produsen bisa memberikan masukan bagi pemesan agar hasil booth bisa sempurna.
Setelah desain utama dirasa sesuai dengan keinginan, langkah berikutnya ialah membuat gambar desain tersebut ke dalam gambar pecah. Gambar pecah di sini ialah mengubah desain utama menjadi beberapa bagian hingga bagian terkecil yang sangat detail. Tujuan dibuatnya gambar pecah ialah agar antara satu bagian dengan bagian gerobak atau booth yang lain sama atau sesuai.
Selain itu, juga berfungsi untuk mengetahui dan bisa diperbaiki dengan cepat jika terdapat kerusakan pada bagian yang detail seperti laci atau bagian lainnya. Proses pembuatan gambar pecah ini membutuhkan waktu hingga 5 hari karena harus dibuat dengan detail.
Langkah berikutnya ialah pemotongan dan pembentukan bahan baku stainless steel sesuai dengan desain pecah yang telah dibuat. Setelah pemotongan selesai, kemudian dirakit menjadi sebuah gerobak atau booth utuh. Proses akhir adalah pengecatan dan pemasangan poster bila memang diperlukan.
Lama waktu yang diperlukan untuk membuat gerobak ialah 2 minggu. Harga booth jadi berbahan stainless steel sangat bervariasi, mulai dari Rp 3,5 juta hingga Rp 40 juta. Perbedaan harga tersebut ditentukan oleh ukuran, bahan baku, dan desain booth itu sendiri.
Pemasaran. Ada banyak cara untuk memasarkan produk gerobak atau booth ini, salah satunya dengan menawarkan ke pelaku usaha UKM yang memang membutuhkan gerobak maupun booth sebagai tempat mereka memasarkan produknya. Untuk mendapatkan pelaku usaha UKM yang membutuhkan gerobak maupun booth bisa dilakukan dengan cara melihat di beberapa tabloid dan mendatangi pameran–pameran UKM.
Selain itu, menjaga hubungan baik dengan konsumen dan memberikan yang terbaik kepada mereka merupakan suatu strategi pemasaran yang ampuh. Karena konsumen yang sudah dekat secara tidak langsung akan menjadi tenaga pemasar kita dengan cara memberitahukan kepada rekan dan teman mereka seputar produk yang kita buat.
Kendala dan Prospek. Dalam menjalankan usaha pembuatan gerobak maupun booth ini, kendala yang dihadapi ialah seputar tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan miliki kemampuan mengimplementasikan desain ke dalam bentuk sebuah gerobak maupun booth memang sangat dibutuhkan. Karena dalam menjalankan usaha ini yang ditonjolkan ialah kemampuan produsen dalam membuat sebuah gerobak maupun booth yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Untuk prospek, usaha ini tidak akan pernah mati karena memang pelaku usaha UKM yang membutuhkan gerobak maupun booth akan terus bertambah dan semakin banyak.
Oleh: Jade Wasito
Pemilik PT Biru Sejahtera Abadi/www.rajagerobak.com (Produsen booth/gerobak)
