PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dan anak usahanya, Telkomsat, meraih sukses dalam peluncuran Satelit Merah Putih 2, yang terjadi di Cape Canaveral, Florida.
Inisiatif ini merupakan tonggak sejarah sebagai peluncuran ke-11 oleh Telkom, dengan kapasitas mencapai 32Gbps.
Satelit ini mengadopsi teknologi High Throughput Satellite (HTS), dikenal sebagai broadband satelit, untuk meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia.
Langkah Signifikan Menuju Pemerataan Konektivitas
Peluncuran Satelit Merah Putih 2 dilakukan melalui roket Falcon 9 dan akan menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113 BT).
Keberhasilan peluncuran ini diumumkan oleh Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, yang menggambarkan pencapaian ini sebagai tonggak penting.
Satelit ini membawa transponder aktif frekuensi C-band dan Ku-band, mencakup seluruh wilayah Indonesia, dan memperkuat portofolio bisnis satelit TelkomGroup.
Telkomsat menjalin kerjasama strategis dengan SpaceX untuk peluncuran menggunakan roket Falcon 9. Dalam hal asuransi risiko satelit, Telkomsat bermitra dengan Jasindo, sedangkan Telesat berperan sebagai konsultan dalam pengadaan dan manufaktur satelit.
Kerja sama ini membuktikan komitmen Telkom dalam memastikan kelancaran setiap tahapan proyek.
Misi Satelit Merah Putih 2
Satelit Merah Putih 2 punya tiga tugas utama.
- Menguatkan Jaringan Digital
Satelit ini dirancang untuk bikin jaringan digital kita lebih kuat. Guna mendukung semua orang di seluruh Indonesia, termasuk daerah yang sulit dijangkau. Biar semua bisa nikmatin internet dengan lancar.
- Jaga Slot Orbit Indonesia
Satelit ini bertanggung jawab untuk menjaga posisi di orbit 113 BT. Ini penting supaya kita bisa manfaatkan orbit dengan maksimal dan efisien.
- Tingkatkan Kapasitas Bisnis Satelit
Satelit Merah Putih 2 juga punya misi meningkatkan kapasitas bisnis satelit. Kapasitasnya ditingkatin dari 10 Gbps jadi 42.4 Gbps. Jadi, bisa nyediain lebih banyak data untuk kebutuhan yang terus bertambah di zaman digital sekarang.
Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf, menjelaskan bahwa teknologi HTS memungkinkan kekuatan pancar satelit yang besar di suatu area.
Dengan desain cakupan area di bumi yang berukuran kecil namun banyak (multi-spots beam), satelit ini mampu mengirimkan data dengan kekuatan pancar yang optimal, sesuai dengan kebutuhan wilayah yang dilayani.
Rencananya, Satelit Merah Putih 2 akan siap untuk beroperasi pada bulan April 2024. Kesiapan operasional ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pemerataan digital di Indonesia. Telkom terus berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan dan terus mengembangkan teknologi satelit untuk kepentingan masyarakat Indonesia.