Startup edutech Zenius mengumumkan penutupan sementara operasionalnya. Sebagai penyedia platform pendidikan online dan pemilik jaringan bimbingan belajar Primagama, perusahaan ini menghadapi tantangan operasional yang memaksa mereka untuk menghentikan kegiatan sementara.
Sebelum memutuskan untuk berhenti beroperasi, Zenius berupaya keras untuk bertahan dengan melakukan reorganisasi, termasuk pemangkasan peran atau PHK karyawan.
Langkah-langkah strategis ini diambil untuk mengatasi tantangan operasional, yang disebabkan oleh isu musim dingin teknologi dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis (4/1/2023), Zenius menegaskan komitmennya untuk terus berusaha menjalankan visi mereka, yaitu merangkul Indonesia yang cerdas, cerah, dan asik.
Keputusan perusahaan ini dipengaruhi oleh tantangan operasional yang muncul akibat isu teknologi dalam beberapa tahun terakhir.
Awal Mula Startup Zenius Berdiri
Zenius, yang telah beroperasi sejak tahun 2004, didirikan oleh Sabda PS, Wisnu Subekti, dan Medy Suharta tanpa bantuan modal eksternal. Awalnya, perusahaan ini fokus pada dokumentasi materi pendidikan dalam format digital, meskipun menghadapi kendala penetrasi internet yang terbatas.
Dalam upaya untuk mengatasi kendala tersebut, Zenius memulai bisnisnya dengan membuka bimbingan belajar konvensional dan mencoba merekam video edukasi untuk dijual dalam bentuk CD. Meskipun menghadapi kendala awal, jumlah pengunjung situs edukasi Zenius terus meningkat setiap tahun ajaran.
Dari 268.000 pengunjung pada tahun ajaran 2011-2012, angka tersebut naik pesat menjadi 17,2 juta pada tahun ajaran 2016-2017. Video materi Zenius juga mencapai tingkat popularitas yang tinggi, dengan 38 juta video diputar secara daring pada tahun 2016-2017.
Meski berhasil memiliki distributor utama dan reseller di seluruh Indonesia, Zenius menghentikan penjualan produknya melalui reseller, distributor, dan outlet resmi pada 1 Mei 2019. Pada 2022, perusahaan ini menghadapi dua gelombang PHK, yang disebabkan oleh perubahan kondisi makro ekonomi dan perilaku konsumen.
Meskipun telah melakukan berbagai upaya restrukturisasi, termasuk pemutusan hubungan kerja, Zenius memutuskan untuk berhenti beroperasi pada Januari 2024. Keputusan ini mencerminkan kesulitan dalam mengatasi tantangan operasional yang terus menerus dihadapi oleh startup edutech ini.