Jakarta – Pemerintah lewat Kementerian Perdagangan kembali menggelar ajang Good Design Indonesia (GDI) ke-6.
GDI 2022 menjadi salah satu program unggulan bagi pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, juga menjadi langkah konkrit pemerintah mendorong perluasan pasar ekspor bagi produk-produk bernilai tambah dan berdaya saing tinggi di sektor nonkomoditas.
Pendaftaran GDI secara resmi dibuka pada 20 Januari–akhir Maret 2022 melalui tautan iddc.kemendag.go.id/gdi.”GDI adalah salah satu cara mendorong pertumbuhan kinerja ekspor nonmigas.
“GDI menjadi ajang promosi dan apresiasi bagi produk dan jasa baik manufaktur, maupun nonmanufaktur yang dikemas dengan konsep desain yang baik. Selain itu, produk-produk tersebut juga nantinya bisa diproduksi secara berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi, sehingga menghasilkan produk bernilai tambah dan dapat dipasarkan di pasar global,” jelas Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Mendag Lutfi mengungkapkan, ada 17 kategori produk dalam ajang GDI ke-6 yang dapat dipilih oleh peserta, yaitu accessories and wearable; personal care; stationery and hobby; household goods; home appliances; audio, video and ICT equipment; equipmentand facilities for manufacturing and medical; housing fixtures; furniture/equipment and facilities for office and public; mobility; housing(detached house and small sized housing complex); housing(medium to large sized housing complex & co-housing); construction(industry and commercial facility); public facility, civil structure and landscape; media and contents; system and service; dan initiative and activity for regional.
“Kementerian Perdagangan menargetkan tercapainya peningkatan ekspor nonmigas yang berkelanjutan. Capaian kinerja ekspor Indonesia pada 2021 senilai USD 231,54 miliar yang telah memecahkan rekor tertinggi dalam sejarah merupakan momentum pertumbuhan ekspor yang perlu dijaga,” kata Mendag Lutfi.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menambahkan, para pemenang GDI nantinya dapat memperoleh manfaat berupa kesempatan memperkuat jejaring bisnis dan memperluas pasar di skala internasional.
“Kami mengundang kalangan desainer dan para pelaku industri berorientasi ekspor untuk berpartisipasi pada ajang GDI. Kami berharap para pemenang GDI nantinya dapat menjadi mitra Kementerian Perdagangan dalam mempromosikan potensi desain produk Indonesia ke mancanegara. Selain itu, juga meningkatkan citra Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu menghasilkan produk-produk nonkomoditas dengan desain yang baik,” ujar Didi.
Berdasarkan nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) dan Japan Institute of Design Promotion, para pemenang berpredikat GDI Best secara otomatis dapat langsung mengikuti seleksi tahap akhir pada Good Design Award (GDA) di Jepang. GDA merupakan ajang desain terbesar dan tertua berskala internasional sejak 1957 yang dilaksanakan oleh Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) setempat.
Setiap tahun GDA diikuti lebih dari 4.000 peserta dari sekitar 20 negara. Hal tersebut menjadikan Jepang sebagai barometer tren desain dunia.
“Ajang GDI pada muaranya bertujuan memajukan perekonomian nasional demi kesejahteraan bangsa, khususnyabagi para pelaku usaha dan desainer produk-produk industri di Indonesia. GDI juga berfungsi sebagai platform bagi para desainer dan pelaku usaha lokal untuk menuju pasar global,” kata Direktur Pengembangan Produk Ekspor Miftah Farid.