Harga Beras Melonjak, Pecahkan Rekor Tertinggi dalam 1-2 Pekan Terakhir

0
447
Harga Beras Melonjak, Pecahkan Rekor Tertinggi dalam 1-2 Pekan Terakhir
Harga Beras Melonjak, Pecahkan Rekor Tertinggi dalam 1-2 Pekan Terakhir (Ilustrasi Foto, Dokumen Kemendag)
Pojok Bisnis

Harga beras terus mengalami kenaikan signifikan dalam 1-2 pekan terakhir, bahkan beberapa kali mencapai rekor tertinggi. Hal ini tidak hanya berlaku untuk beras premium, namun juga beras medium.

Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional pada malam Minggu (25/2/2025), harga beras premium melonjak menjadi Rp16.300 per kg, sementara harga beras medium naik menjadi Rp14.250 per kg. Kenaikan ini jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Perbandingan HET Berdasarkan Peraturan Bapanas No 7/2023

Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023 menetapkan HET beras sejak Maret 2023, dengan harga Rp. 10.900 per kg untuk beras medium dan Rp 13.900 per kg untuk beras premium di Zona 1 (Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi).

Di Zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan), HET beras medium ditetapkan Rp 11.500 per kg, sementara beras premium Rp 14.400 per kg.

PT Mitra Mortar indonesia

Sedangkan di Zona 3 (Maluku dan Papua), HET beras medium adalah Rp 11.800 per kg, dan untuk beras premium adalah Rp 14.800 per kg.

Faktor Perubahan Iklim Menjadi Pemicu Kenaikan Harga

Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa menyebut perubahan iklim yang tidak menentu sebagai penyebab tanaman padi gagal, yang berujung pada kenaikan harga beras di pasaran.

“Kemarin ketika Bapanas melakukan kunjungan lapangan ke daerah Grobogan dan sekitarnya, terdapat 3 ribu hektare sawah yang tergenang banjir. Hujan yang sangat deras menyebabkan banjir tersebut,” ujar Ketut seperti yang kami kutip dari CNBC Indonesia pada Minggu (25/2/2024).

Meskipun begitu, Ketut menegaskan bahwa pihaknya masih mengacu pada Kerangka Sampel Area (KSA) BPS. Menurut KSA BPS, produksi padi pada Januari-Februari 2024 masih di bawah kebutuhan.

“Memang koreksi agak signifikan pada bulan Januari-Februari,” katanya. “Namun, prediksi KSA BPS menunjukkan produksi padi sekitar 3,5 juta ton pada bulan Maret, menciptakan surplus. Harapan kita adalah melihat penyesuaian atau koreksi harga yang menurun setelah Maret, April, Mei, dan Juni,” tambahnya.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan