Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan kawasan industri akan menjadi sektor pertama yang bangkit karena potensinya yang besar yang sewaktu-waktu bisa muncul saat ekonomi membaik. Beberapa hal yang mendukung pulihnya industrial estate dipengaruhi oleh melonjaknya penjualan bisnis e-commerce selama pandemi dan akan trennya kendaraan listrik ke depan sudah tentu memerlukan kawasan pergudangan dan industri baru.
“Begitu juga dengan perusahaan IT dan teknologi yang terus melakukan expansi data centre, Bisnis cold storage juga akan berkembang hingga perusahaan industri makanan, consumer goods, kimia dan kesehatan yang makin meningkat saat pandemi. Mereka tentu memerlukan lokasi gudang tempat penyimpanan dan pusat distribusi yang membuka peluang bagi pengembangan kawasan industry,” jelasnya.
Ferry mengatakan, saat ini tren kawasan industry mulai bergeser ke arah timur seperti Sukabumi juga Subang. Seperti diketahui jika Bogor sudah tak bisa lagi dijadikan kawasan industri, maka perusahaan-perusahaan disana mulai beralih ke Sukabumi. Begitu juga dengan Subang yang memiliki potensi untuk menjadi kawasan industri baru dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
“Yang menarik saat ini pemerintah telah memberikan banyak insentif (harga dan term) yang ditawarkan landlord kepada pelaku industri demi meningkatkan kinerja penjualan. Selain di Jawa Barat, Industri padat karya akan bergerak ke Jawa Tengah,” jelasnya.
Menurut rekapitulasi data Colliers International Indonesia pada tahun 2020, industri otomotif mendominasi kawasan industri sebesar 34 persen. Kemudian, disusul industri makanan sebanyak 22 persen, pusat data 11 persen, minyak dan gas sebanyak 6 persen. Selanjutnya, industri kimia, pergudangan atau logistik, dan lainnya masing-masing 4 persen. Lalu, industri tekstil, material gedung, elektronik, plastik sebanyak 2 persen dan terbuncit adalah medis hanya menyumbang sebesar 1 persen.
Lebih lanjut Ferry mengatakan dengan berkembangnya kawasan industri di Sukabumi, Subang hingga Jawa Tengah, tentu akan mendatangkan investasi dari para pengisi tenan yang jumlahnya cukup besar. Tentu hal ini sangat baik untuk mendorong roda perekonomian lebih cepat berputar. “Yang juga harus diingat Patiban bukan hanya digunakan sebagai pelabuhan untuk impor barang juga dapat digunakan pelaku UKM hingga industri melakukan kegiatan ekspor ke mancanegara,” tutupnya.