Di negeri ini, bisa dibilang nasi goreng merupakan makanan sejuta umat yang disantap dari mulai sarapan pagi, makan siang ataupun di malam hari. Selain cita rasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia, berbagai varian yang bisa ditambahkan ke dalam nasi goreng seperti telur dadar, bakso, ayam, daging, pete dan berbagai lauk lainnya merupakan salah satu hal mengapa nasi goreng banyak disukai masyarakat.
Tidak heran, untuk menemukan penjaja nasi goreng bukanlah hal yang sulit. Karena memang penjaja nasi goreng mudah ditemukan di pinggir jalan (kaki lima) di mal maupun resto besar atau yang menjajakan secara berkeliling dengan menggunakan gerobak.
Melihat banyaknya peminat nasi goreng, tentu peluang pasar bumbu nasi goreng instan sangat menjanjikan. Selain karena lebih praktis, dengan bumbu nasi goreng instan, masyarakat dapat membuat nasi goreng sendiri dan tentunya dapat mengurangi pengeluaran. Apalagi bila dilihat dari segi kesehatan, bumbu nasi goreng instan yang saya buat juga sangat terjaga, karena dalam proses produksi tidak menggunakan penyedap rasa Mononatrium Glutamate (MSG) sehingga aman dikonsumsi mulai dari anak-anak hingga orangtua.
Modal yang dibutuhkan untuk membuat bumbu nasi goreng non MSG sekala rumahan tidaklah besar. Karena peralatan dan bahan baku yang digunakan tidak mahal. Kisaran modal yang dibutuhkan sekitar Rp 2 juta yang digunakan untuk membeli peralatan memasak sebagai peralatan utama dan juga bahan baku.
Non MSG
Sesuai dengan namanya, bumbu nasi goreng ini dibuat tanpa menggunakan penyedap rasa MSG, Micin atau Vetsin. Bumbu Nasi goreng ini menggunakan bahan baku alami seperti cabai merah, cabai hijau, bawang merah, bawang putih, garam, terasi, dan minyak goreng.
Ada tiga varian bumbu nasi goreng yang ditawarkan, yaitu bumbu nasi goreng cabai merah, cabai hijau, dan nasi goreng untuk anak-anak (tanpa biji cabe merah). Harga bumbu nasi goreng instan dengan kemasan botol plastik 200 gram ini sangat terjangkau. Untuk varian cabai merah dan cabai hijau ditawarkan dengan harga Rp 27 ribu per botol. Sedangkan bumbu nasi goreng anak-anak Rp 30 ribu per botol. Satu botol bumbu nasi goreng bisa digunakan untuk delapan porsi nasi goreng.
Selain kemasan botol, varian bumbu cabai merah dan hijau juga tersedia dalam kemasan plastik 50 gram yang bisa digunakan untuk 2 porsi nasi goreng dengan harga Rp 7 ribu. Bumbu nasi goreng ini mampu bertahan selama tiga bulan jika disimpan dengan banar di lemari pendingin atau kulkas.
Pembuatan
Satu resep bumbu nasi goreng varian cabe hijau misalnya, bisa menghasilkan 15 botol bumbu nasi goreng 200 gram. Bahan baku yang dipersiapkan 1 kg cabai hijau, 1 kg bawang merah, 1 kg bawang putih, 1/4 kg garam, 40 gram terasi, dan 1 liter minyak goreng. Peralatan yang digunakan seperti blender, sendok/garpu, pengaduk, panci atau baskom, kompor dan kemasan botol 200 gram.
Setelah bahan baku dan peralatan siap, langkah berikutnya ialah memotong-motong cabe merah, bawang merah, bawang putih yang sebelumnya telah dicuci bersih lalu dimasukkan ke dalam blender (satu per satu). Setelah halus kemudian dituangkan ke dalam wadah seperti rantang atau panci.
Langkah selanjutnya, menggoreng terasi kemudian masukkan bumbu yang sudah dihaluskan sambil diaduk secara berlahan selama satu jam di atas kompor api sedang. Setelah mengental didiamkan hingga bumbu dingin dan setelah itu dimasukkan ke dalam botol yang telah dipersiapkan, tutup botol rapat-rapat dan bumbu nasi goreng siap dijual.
Pemasaran
Ada beberapa cara pemasaran yang bisa dilakukan, seperti menyebar brosur baik itu di jalan, kampus, daerah perkantoran atau mal-mal ternama. Dalam brosur tersebut dilengkapi dengan daftar varian bumbu, serta harga yang ditawarkan dan juga tidak lupa nomor kontak yang bisa dihubungi.
Cara lain yang bisa dilakukan ialah dengan memberikan tester kepada konsumen, agar konsumen tahu bagaimana rasa bumbu nasi goreng yang ditawarkan. Selain itu untuk memperluas pemasaran, bisa dengan membuat website diinternet, serta bekerja sama dengan toko swalayan lokal terdekat melalui sistem konsinyasi atau sistem pembayaran putus.
Sistem kerja sama dengan membuka kesempatan reseller maupun agen juga bisa diterapkan dalam usaha ini. Syarat yang ditetapkan pun harus yang mudah dan juga keuntungan yang diperoleh mitra sebisa mungkin menggiurkan. Misalnya, dengan membeli minimal satu lusin bumbu instan nasi goreng maka mitra akan mendapatkan potongan harga mulai 20%.
Untuk mempertahankan konsumen agar tidak mudah beralih ke produk lain, yang harus dilakukan ialah mempertahankan kualitas rasa dan menambah varian agar konsumen tidak mudah bosan (seperti ikan teri atau lainnya) dan memiliki banyak pilihan varian rasa yang berbeda.
Oleh: Purnomo Aji
Produsen Bumbu Nasi Goreng Non MSG
Villa Japos, Blok N 5 No.18 Ciledug, Tanggerang
Twitter: @nasgorMasPur
Facebook: nasgor MasPur