Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengundang barista dan pecinta makanan dan minuman (F&B) di seluruh Indonesia untuk menunjukkan keahlian mereka dalam meracik kopi melalui Barista Innovation Challenge 2024.
“Barista Innovation Challenge adalah kompetisi berstandar internasional. Dan bagi barista dan pecinta F&B ini, sangat penting untuk turut serta,” kata Menparekraf Sandiaga dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno”, pada Senin (6/5/2024).
Saat memasuki tahun ke-5 penyelenggaraan, Barista Innovation Challenge mulai memperluas cakupan pesertanya, tidak hanya terbuka untuk peserta dari Indonesia, tetapi juga dari Malaysia dan Thailand.
Para barista dan pecinta F&B dapat mengambil bagian dalam Barista Innovation Challenge dengan mengirimkan video yang menarik tentang cara meracik resep kopi khas mereka menggunakan biji kopi asli Indonesia. Batas waktu pengiriman video adalah 30 Juni 2024.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam, menyatakan bahwa Kemenparekraf secara berkelanjutan mendukung Barista Innovation Challenge yang fokusnya terutama pada mixology.
Mixology adalah seni mencampur minuman, dan peserta diharapkan untuk berinovasi dalam setiap menu yang mereka buat.
Menurut Neil, banyak peserta Barista Innovation Challenge telah menghasilkan produk yang berpotensi menjadi kekayaan intelektual.
“Ada kemungkinan bahwa ini dapat menjadi rahasia dagang yang pada akhirnya dapat ditawarkan kepada restoran atau kafe, atau bahkan membuka usaha sendiri,” kata Neil.
Managing Director dari Rasa Group, Sherley Ruslie, menjelaskan empat kriteria penilaian Barista Innovation Challenge, yaitu kreativitas dalam pembuatan menu minuman, keahlian barista dalam tidak hanya teknik meracik kopi tetapi juga pemahaman tentang bahan baku dan asal bahan yang digunakan.
Inovasi Kopi Indonesia di Balik Barista Innovation Challenge 2024
Kemudian, inovasi yang berkelanjutan, dan cara menyampaikan cerita di balik bahan baku yang digunakan.
“Maka dalam Barista Innovation Challenge, kami selalu mendorong peserta untuk menggunakan kopi Indonesia dan juga bahan-bahan dari Indonesia,” kata Sherley.
Ada hal menarik dari penyelenggaraan Barista Innovation Challenge di tahun sebelumnya, di mana salah satu peserta asal Malang menciptakan menu minuman kopi dengan menggunakan apel Malang. Rasanya sangat mengagumkan, dengan kesegaran dari apel Malang yang bisa dinikmati melalui secangkir kopi.
“Buah asli dari Nusantara ternyata bisa dicampurkan ke dalam minuman kopi. Dan ini baru inovasi dari Malang. Sementara dalam Barista Innovation Challenge, peserta berasal dari berbagai daerah yang menggabungkan berbagai macam bahan baku Indonesia. Dan cerita ini yang perlu disampaikan melalui media atau kompetisi,” katanya.
Brand Manager dari DRiPP Flavour, Trisna Albona, mengungkapkan tema Barista Innovation Challenge tahun ini adalah “Warisan Budaya, Rasa, dan Inovasi”. Tema ini mencerminkan semangat untuk mempertahankan budaya Indonesia dan memulai inovasi dengan menjangkau budaya-budaya di Asia, terutama Malaysia dan Thailand yang juga akan berpartisipasi dalam BIC 2024.
“Melalui tema ini, kami ingin mengajak teman-teman di industri kopi untuk menjelajahi budaya Indonesia dan Asia yang kami undang pesaing dari luar untuk datang ke Indonesia,” ujar Trisna.
Manajer Proyek BIC 2024, Jessica Leona, berharap dengan dukungan dari Kemenparekraf dan pihak terkait, kompetisi Barista Innovation Challenge dapat terus berkembang dan menjadi kompetisi barista skala internasional.