Jakarta – Indonesia Spice Up The World juga diharapkan dapat mengembangkan dan menguatkan restoran Indonesia di luar negeri, atau sebagai bagian dari gastrodiplomasi restoran. Sehingga dengan adanya Indonesia Spice Up The World diharapkan dapat meningkatkan ekspor pangan olahan, terutama bumbu rempah.
Sebagai bentuk keseriusan, Sandiaga Uno mengirimkan tim delegasi Indonesia Spice Up The World ke New York guna melakukan pertemuan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC, dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat jejaring melalui pertemuan dengan para penggiat kuliner, importir bumbu, dan pengusaha restoran non Indonesia di New York. Dengan begitu mereka dapat ikut berperan aktif menyemarakkan program Indonesia Spice Up The World serta mendorong pembukaan restoran baru berbasis kuliner Indonesia.
New York dipilih sebagai lokasi pertama peluncuran Indonesia Spice Up The World karena menurut Sandiaga Uno Amerika Serikat memiliki peluang besar untuk mengembangkan pasar rempah dan kuliner khas Indonesia.
Menariknya lagi, menurut KJRI New York, sekitar 100 restoran Indonesia buka di wilayah Pantai Timur. Tentu hal ini adalah awal yang baik, mengingat ada banyak masyarakat Indonesia tinggal di sana.
Ke depannya restoran Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Spice Up The World akan mendapatkan dukungan dan fasilitas dari pemerintah. Mulai dari bantuan mendesain ulang usaha, jaringan penyediaan bumbu dan rempah, hingga materi promosi produk pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sandiaga Uno menjelaskan, para pengusaha restoran juga akan dilatih dan didampingi dalam mengembangkan usahanya. Seperti salah satunya menyiapkan pelatihan dengan chef melalui virtual, hibrid, maupun luring apabila pandemi dapat terkendali.
Pemerintah menyusun sebuah program bertajuk Indonesia Spice Up The World (ISUTW). ISUTW diharapkan mampu mempopulerkan bumbu Indonesia di mata internasional.
Indonesia Spice Up The World adalah salah satu program pemerintah yang melibatkan lintas kementerian/lembaga, sebagai salah satu upaya meningkatkan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia. Terutama di Afrika, Australia, dan negara potensial lainnya.