Bermula dari mencari kesibukan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) April lalu, Jimmy melihat banyak orang berjualan aneka makanan melaui WhatsApp Group. Hal ini pula yang mendorong Jimmy menjajal peruntungan menjual CuKiok alias Kaki Babi Kecap. Sejak merilis produk perdananya, ia mendapat respons yang sangat menggembirakan. ‘Pertama mulai, responsnya lumayan, mungkin karena cukup unik,” ujarnya membuka perbincangan dengan Berempat.com.
Jimmy mengatakan ia memilih menjual CuKiok karena ini merupakan makanan favoritnya yang sering dimasak almarhum sang nenek. “Bisa dibilang ini menu andalan nenek, setiap kali nenek masak CuKiok, semua saudara-saudara pasti berkumpul. Resep ini diperoleh nenek dari ibunya, menjadikan resep ini sudah turun-temurun selama 4 generasi. Walaupun memasaknya butuh waktu seharian, tetapi hasil rasanya tidak tertandingi,” jelasnya.
Bagusnya respons warga sekitar, rekan dan kerabat yang repeat order CuKiok dan meminta dibuatkan menu lainnya, Jimmy mencoba menawarkan CuKiok dan menu lainnya ke media sosial dengan membuat akun Instagram PORKMEPORKYOU.
Menurutnya ada beberapa pelanggan yang bercerita sangat suka dengan rasa dan kelembutan dari masakannya. Bahkan anggota keluarga yang tidak makan kaki babi sekalipun, ikut mencocol saos kuah CuKiok karena terlampau suka dengan rasa dari bumbu CuKiok buatan Jimmy.
“Beberapa dari pelanggan meminta saya memasak bagian lain dengan menggunakan bumbu yang sama. Saya merasa tertantang untuk menghadirkan menu yang beda. Akhirnya hadirlah SamCan versi CuKiok, sebagai menu pendamping CuKiok,” jelasnya.
SamCan adalah daging bagian dari perut babi yang terdiri dari kulit, lemak, dan daging, membuat daging bagian ini menjadi daging favoritnya penggemar babi.
Selain kedua menu tersebut Jimmy juga menghadirkan menu yang tak kalah menggiurkan dan sangat lezat dinikmati bersama keluarga maupun menyantapnya sendiri, yakni Pork CuToro dan Pork Knuckle Rendang.
“Saya selalu berpendapat jika makanan mantap itu mesti dimakan rame-rame jadi ukuran per porsi makanannya cukup untuk makan beberapa orang,” terang Jimmy.
Selain menu ready to eat, PORKMEPORKYOU juga menghadirkan CuKiok, SamCan, Pork CuToro, dan Pork Knuckle Rendang frozen.
“Banyak yang request dari luar kota penasaran ingin mencoba, makanya kita buat versi frozen vacuum pack, jadi makanan bisa tahan waktu yang cukup lama sehingga bisa tahan dalam waktu pengiriman,” jelasnya.
Adapun keempat menu yang sangat menggugah selera itu dijual dengan harga yang cukup ramah di kantong yakni seratus ribu hingga ratusan ribu saja.
Sementara ini untuk pemesanan aneka menu hidangan ready to eat maupun frozen vacuum pack specialized in pork dishes, especially in kaki babi (CuKiok) kecap HAKKA Style ini, bisa melalui WA: 087877889898, Instagram: porkmeporkyou atau website www.porkmeporkyou.com dengan pembayaran via bank transfer.
Segar dan Berkuaitas
Jimmy sadar untuk menghasilkan makanan yang lezat dan nikmat, diperlukan bahan baku berkualitas dan masih segar.
“Kebetulan saya kenal dengan pemotong daging babi yang cukup besar, yang biasa menyuplai ke pasar-pasar dan restoran di sekitar Jabodetabek, jadi saya bisa mendapatkan daging pilihan yang masih segar. Ketika saya masak, umur daging ini baru beberapa jam dan belum pernah dibekukan,” terangnya.
Selain itu hal yang tak kalah penting adalah resep dan bumbu pilihan yang digunakan Jimmy tentu sangat mempengaruhi citarasa masakan yang dihasilkan. Jimmy mengatakan ia menggunakan resep dan bumbu seperti sang nenek gunakan saat membuat menu andalan kelaurga itu.
“Nenek saya kasih tahu bumbu yang digunakan, Dari sana saya tahu mengapa dia memakai bumbu ini, kenapa tidak memakai bumbu itu,” terangnya.
Selain bahan baku dan resep turun temurun, skill memasak Jimmy juga sangat menentukan hasil masakan yang dibuatnya. Saat kuliah di Amerika, Jimmy mengaku pernah berkerja di beberapa restoran, yang membuatnya banyak belajar memasak untuk di jual. Selama di negeri paman sam, Jimmy juga banyak mengikuti tren perkembangan memasak dengan menggunakan perangkat masak terkini dengan api besar.
“Akhirnya memasak mendarah daging di saya. Saya mendalami masak dengan belajar cara memproses bahan baku, akhirnya menjadi California Certified Food Handler, sertifikasi yang dibutuhkan untuk restoran manajemen di negara bagian California. Jadi kebiasaan memasak era Virus Corona yang menggunakan masker, penutup rambut, sarung tangan, dan lain lainnya, semua ini sudah saya praktekkan lebih dari 20 tahun silam. Cara penyimpanan dan kebersihan dapur pun juga saya implementasikan di sini,” papar Jimmy.
Di tahun 2000, Jimmy membuka restoran di Amerika Serikat tepatnya di mall ternama di Los Angeles. Namun karena peristiwa 9-11, pengunjung mall turun drastic, Jimmy memutuskan untuk menjual restoran dan beralih ke bisnis lainnya.
“Saya selalu berprinsip bahwa kesegaran dari bahan yang digunakan adalah resep dari segala resep. Semua orang bisa Google cara memasak tetapi tidak semua tekun untuk memilih bahan-bahan yang digunakan,” pungkasnya.