Potensi Besar! Daun Nanas Indonesia Jadi Komoditas Baru Industri Ramah Lingkungan

0
9
Potensi Besar! Daun Nanas Indonesia Jadi Komoditas Baru Industri Ramah Lingkungan
Potensi Besar! Daun Nanas Indonesia Jadi Komoditas Baru Industri Ramah Lingkungan (Foto Ilustrasi, Pohon Nanas)
Pojok Bisnis

Nanas Indonesia tak hanya unggul dalam hal produksi buah, tetapi juga mulai dilirik karena potensi limbahnya yang bisa diolah menjadi bahan baku bernilai tinggi. Pada 2024, Indonesia bahkan tercatat sebagai negara penghasil nanas terbesar di dunia dengan produksi mencapai 3,15 juta ton. Di balik angka tersebut, terdapat peluang besar dari pemanfaatan limbah daun nanas yang bisa diolah menjadi serat alami atau leaf fiber.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi, menjelaskan bahwa serat dari daun nanas memiliki karakteristik unggulan yang kini makin diminati, khususnya untuk industri tekstil ramah lingkungan. “Serat daun ini menjadi alternatif menarik, baik di sektor fesyen maupun industri non-tekstil. Permintaan terhadap produk ramah lingkungan terus meningkat,” ujar Andi dalam keterangan pers, Minggu (25/5) di Jakarta.

Serat Daun Nanas: Peluang Baru Industri Ramah Lingkungan

Menurut data dari Dataintelo, nilai pasar kain berbasis serat daun secara global mencapai USD 1,2 miliar pada 2023 dan diperkirakan melonjak menjadi USD 2,8 miliar pada 2032. Lonjakan ini menunjukkan tingginya kesadaran konsumen terhadap pentingnya bahan baku yang berkelanjutan.

Andi menyebut bahwa strategi peningkatan daya saing industri perlu diarahkan pada pembentukan rantai nilai (value chain) berdasarkan permintaan pasar. “Dengan memanfaatkan limbah pertanian seperti daun nanas, kita bisa menghasilkan bahan baku tekstil yang biodegradable, sekaligus mengurangi pencemaran udara karena sisa panen tak lagi dibakar,” ujarnya.

PT Mitra Mortar indonesia

Pengolahan daun nanas kini dianggap sebagai jalan keluar untuk menciptakan green jobs, terutama di daerah penghasil nanas seperti Kalimantan Timur. Serat daun nanas dikenal ringan, berkilau seperti sutra, dan cukup kuat untuk digunakan dalam berbagai sektor, mulai dari fesyen hingga interior otomotif.

Untuk mendorong pengembangan ini, Kementerian Perindustrian melalui BBSPJI Tekstil Bandung bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan UKM Kalimantan Timur. Program ini menyasar peningkatan nilai tambah komoditas lokal sekaligus mendukung hilirisasi industri serat alami.

“Sebanyak 14 petani nanas dari Kaltim telah mengikuti pelatihan pengolahan serat daun nanas di fasilitas kami,” ungkap Kepala BBSPJI Tekstil, Cahyadi.

Cahyadi menegaskan, pelatihan tak cukup hanya mengenalkan teknologi dan menyediakan mesin. Petani dan pelaku industri harus dibekali pemahaman mengenai standar mutu, tren pasar, serta bagaimana membangun daya saing produk. Dengan begitu, Nanas Indonesia bukan hanya unggul dalam produksi buah, tapi juga dalam inovasi pemanfaatan limbahnya.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan