Lewat BRICS, Indonesia Perluas Kerja Sama Industri dengan Brasil dan Negara Lain

0
5
Lewat BRICS, Indonesia Perluas Kerja Sama Industri dengan Brasil dan Negara Lain
Lewat BRICS, Indonesia Perluas Kerja Sama Industri dengan Brasil dan Negara Lain (Dok Foto: Kemenperin)
Pojok Bisnis

Kemenperin terus memperluas kerja sama industri dengan negara-negara mitra strategis, salah satunya Brasil. Hubungan diplomatik yang telah terjalin sejak 1953 menjadi pondasi kuat bagi kedua negara untuk memperdalam kolaborasi di berbagai bidang, khususnya sektor industri. Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Penegasan ini disampaikan langsung oleh Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Brasil yang juga menjabat Menteri Pembangunan, Industri, Perdagangan, dan Jasa, Geraldo Alckmin. Dalam agenda tersebut, Menperin didampingi oleh Dirjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Tri Supondy, serta Duta Besar RI untuk Brasil, Edi Yusup.

“Brasil adalah salah satu mitra penting Indonesia di kawasan Amerika Latin. Kenaikan nilai ekspor Indonesia ke Brasil sebesar 9,31 persen pada 2024 menjadi indikator bahwa potensi penguatan kerja sama industri ke depan sangat besar,” ujar Menperin Agus di sela acara BRICS Ministers of Industry Meeting di Brasil, Selasa (20/5) waktu setempat.

Fokus Sektor Strategis dan Komitmen Multilateral

Lebih lanjut, Menperin menyampaikan bahwa arah kolaborasi selanjutnya akan difokuskan pada sektor-sektor yang memiliki nilai strategis tinggi, seperti pengembangan energi nabati, industri maritim, sektor kedirgantaraan, serta pengolahan hasil laut, peternakan, dan agribisnis.

PT Mitra Mortar indonesia

“Kolaborasi ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas jangkauan kerja sama internasional guna memperkuat fondasi ekonomi nasional,” imbuhnya.

Selain melalui jalur bilateral, Indonesia dan Brasil juga kerap berjalan seiring dalam forum multilateral seperti G20, WTO, PBB, dan BRICS. Keduanya memiliki visi yang sama dalam mendorong perdagangan global yang adil dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Agus optimistis, sinergi antara Indonesia dan Brasil tak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga mampu berkontribusi dalam menciptakan stabilitas global serta kesejahteraan rakyat kedua negara.

Perluas Jejak di Forum BRICS

Dalam kesempatan tersebut, Menperin juga dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat dari negara anggota BRICS lainnya, termasuk Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi Tiongkok, Xiong Jijun, serta Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Rusia, Aleksei Vladimirovich Gruzdev. Serangkaian pertemuan ini menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk berperan lebih aktif dalam ekosistem industri global.

“Indonesia ingin memainkan peran yang lebih besar dalam menciptakan industri global yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Melalui dialog terbuka dan kerja sama yang saling menguntungkan, kita bisa memperkuat posisi sebagai mitra strategis,” kata Agus.

Keanggotaan BRICS Jadi Momentum Baru

Resmi menjadi anggota ke-11 BRICS sejak Januari 2025, Indonesia kini bergabung bersama Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Tahun ini, pertemuan BRICS mengangkat tema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance”.

Keanggotaan Indonesia dalam BRICS dinilai membawa dampak positif dari sisi ekonomi, diplomasi, dan keuangan. Secara ekonomi, Indonesia mendapat akses pasar yang lebih luas, peluang pendanaan dari New Development Bank (NDB), serta opsi diversifikasi mitra dagang. Dari sisi diplomasi, BRICS menjadi wadah strategis untuk mendorong reformasi ekonomi global, sementara dari sisi keuangan, memberi alternatif sistem pembayaran di luar ketergantungan terhadap dolar AS.

“Keikutsertaan dalam BRICS merupakan langkah strategis dalam memperkuat posisi industri nasional secara global, dengan orientasi pada inovasi, keberlanjutan, dan inklusivitas,” pungkas Menperin Agus. Ia menambahkan, nilai tambah manufaktur Indonesia saat ini menunjukkan tren positif yang menandakan kontribusi penting sektor industri dalam perekonomian nasional.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan