IKM Indonesia Makin Tangguh! Gula Aren Pacitan Lolos Standar Ekspor Global

0
47
IKM Indonesia Makin Tangguh! Gula Aren Pacitan Lolos Standar Ekspor Global
IKM Indonesia Makin Tangguh! Gula Aren Pacitan Lolos Standar Ekspor Global (Dok Foto: Kemenperin)
Pojok Bisnis

Dalam upaya memperluas jangkauan produk industri kecil dan menengah (IKM) ke pasar internasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan daya saing pelaku usaha di sektor ini. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah membekali IKM dengan pemahaman terkait standar dan kebutuhan pasar ekspor.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, mengungkapkan bahwa pemerintah menggandeng berbagai pihak untuk memperkuat ekosistem ekspor bagi IKM. “Kami menjalin kerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), melalui inisiatif Sentra IKM Desa Devisa,” ujar Reni dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Senin (3/3).

Program Desa Devisa sendiri merupakan inisiatif LPEI yang berorientasi pada pengembangan komunitas lokal dengan tujuan meningkatkan kapasitas serta daya saing produk unggulan desa agar siap menembus pasar global.

Desa Temon, Sentra Gula Aren Berorientasi Ekspor

Salah satu daerah yang telah ditetapkan sebagai bagian dari program ini adalah Desa Temon di Kabupaten Pacitan. Desa ini dikenal sebagai sentra produksi gula aren yang memiliki potensi besar di pasar ekspor. CV. Agro Temon Lestari menjadi pelaku utama dalam inisiatif ini dengan menggandeng lebih dari 100 perajin lokal yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan Aren Lestari. Sejak 2021, jumlah perajin yang bermitra dengan CV. Agro Temon Lestari terus meningkat, dari awalnya hanya 20 orang.

PT Mitra Mortar indonesia

Untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing gula aren asal Desa Temon, Ditjen IKMA bersama LPEI memberikan berbagai fasilitas, termasuk pelatihan teknis, peningkatan sistem keamanan pangan, serta penyediaan peralatan produksi seperti oven, meja sortasi, meja preparasi stainless steel, mesin kristalisator, dan wajan aluminium. Pemerintah juga membangun dapur bersih berbasis keramik untuk mendukung proses produksi yang lebih higienis.

“Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat daya saing produk gula aren dari Desa Temon agar mampu memenuhi standar ekspor,” jelas Reni.

Gula Aren Tembus Pasar Internasional

Upaya ini mulai menunjukkan hasil nyata dengan meningkatnya permintaan pasar global terhadap gula aren asal Pacitan. CV. Agro Temon Lestari telah mengikuti berbagai pameran internasional, seperti Trade Expo Indonesia 2024 serta beberapa event di Jepang.

Pada 2025, perusahaan ini berhasil mengekspor produk pertamanya ke Belanda dengan jumlah 5.000 kemasan pouch berukuran 200 gram yang diberi label “Gula Aren Temon.” Permintaan dari pasar Eropa terus bertambah, menandakan adanya prospek ekspor yang semakin cerah.

Selain itu, guna memperluas pangsa pasar, CV. Agro Temon Lestari tengah mengajukan sertifikasi General Administration of Customs of China (GACC) sebagai langkah awal untuk memasuki pasar Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Sertifikasi ini merupakan syarat utama bagi produk pangan yang ingin masuk ke pasar Tiongkok.

Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Bayu Fajar Nugoroho, menegaskan bahwa sinergi antara Ditjen IKMA, LPEI, serta pemerintah daerah berperan penting dalam pengembangan IKM berbasis ekspor.

Keberhasilan pembinaan di Desa Temon diharapkan menjadi model bagi daerah lain yang memiliki potensi serupa. “Ke depan, kami akan terus mengidentifikasi desa-desa yang memiliki potensi produk ekspor agar program Sentra IKM Desa Devisa dapat diperluas dan memberikan manfaat lebih luas,” tutup Bayu.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan