Indonesia Sambut Era Mobil Hidrogen, Toyota Gaspol Dukung Transisi Energi Bersih

0
69
Indonesia Sambut Era Mobil Hidrogen, Toyota Gaspol Dukung Transisi Energi Bersih
Indonesia Sambut Era Mobil Hidrogen, Toyota Gaspol Dukung Transisi Energi Bersih (Dok Foto: Kemenperin)
Pojok Bisnis

Dalam upaya mewujudkan Net Zero Emission (NZE) secara nasional pada 2060 dan khusus sektor industri pada 2050, peranan industri otomotif menjadi semakin strategis sebagai motor penggerak transisi energi bersih. Langkah konkret untuk mewujudkan visi tersebut mulai terlihat dengan diresmikannya fasilitas pengisian hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) oleh Toyota Indonesia di kawasan Toyota xEV Center, Karawang, pada Selasa (11/2).

Peresmian ini diapresiasi Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Mahardi Tunggul Wicaksono. Ia menegaskan, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus mendorong kebijakan pro-lingkungan yang mendukung penggunaan kendaraan rendah emisi serta hemat energi.

“Kami telah merancang berbagai kebijakan yang sejalan dengan upaya transisi energi hijau, guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Langkah Toyota dalam menghadirkan stasiun pengisian hidrogen ini adalah tonggak penting untuk membangun ekosistem ramah lingkungan dalam industri otomotif Indonesia,” ujar Mahardi.

Transformasi Industri Kendaraan Menuju Energi Hijau

Transformasi industri kendaraan menuju energi hijau memang bukan perkara mudah. Meski demikian, kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri dinilai kunci sukses akselerasi dekarbonisasi. Kementerian Perindustrian berharap, inisiatif seperti yang digagas Toyota bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan otomotif lain agar semakin aktif dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan.

PT Mitra Mortar indonesia

“Dengan terus berinovasi dan memperkuat sinergi, industri otomotif Indonesia bukan hanya mampu menopang target pemerintah terkait emisi nol bersih, tetapi juga mampu bersaing di kancah industri global,” tambah Mahardi.

Senada dengan itu, Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian, Apit Pria Nugraha, menegaskan bahwa sektor otomotif termasuk dalam prioritas utama untuk mencapai dekarbonisasi industri. Menurutnya, hadirnya HRS menunjukkan hidrogen sebagai opsi konkret energi rendah karbon yang bisa diintegrasikan di berbagai sektor, terutama otomotif.

“Keberadaan fasilitas HRS ini membuktikan hidrogen sebagai teknologi masa depan yang dapat dimanfaatkan di sektor transportasi dan industri. Ini menjadi langkah percepatan pencapaian target bauran energi bersih di Indonesia,” kata Apit.

Hidrogen Sebagai Energi Masa Depan

Pada acara peluncuran yang mengusung tema “Refueling the Future”, sejumlah teknologi berbasis hidrogen turut dipamerkan. Di antaranya, griller hidrogen, cartridge hidrogen, forklift berbasis sel bahan bakar hidrogen, hingga Toyota Mirai yang dikenal sebagai kendaraan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) unggulan Toyota. HRS Toyota Indonesia sendiri dirancang memiliki dua sistem tekanan pengisian, yaitu 350 bar untuk forklift dan 700 bar untuk mobil serta truk hidrogen seperti Toyota Mirai.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto, menegaskan bahwa pengembangan infrastruktur hidrogen ini menjadi bagian dari komitmen Toyota untuk mendukung ketahanan energi dan keberlanjutan di sektor otomotif nasional.

“Ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam mendukung penggunaan energi bersih dan memperkuat fondasi industri otomotif menuju target Net Zero Emission 2060,” ujar Nandi.

Toyota Indonesia juga mengusung prinsip multipathway dalam pengembangan teknologi kendaraan, yakni dengan mengembangkan semua jenis kendaraan rendah emisi tanpa meninggalkan teknologi yang sudah ada. Pendekatan ini bertujuan agar seluruh lini teknologi dapat bersinergi untuk mempercepat pengurangan emisi karbon.

Implementasi teknologi hijau secara maksimal diharapkan membawa dampak positif bagi industri otomotif, termasuk memperkuat rantai pasok yang saat ini melibatkan lebih dari 300.000 tenaga kerja di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor industri pun menjadi kunci dalam mewujudkan ekosistem otomotif yang lebih hijau dan berkelanjutan di masa depan.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan