Kemenperin memberi penghargaan tinggi terhadap peran penting pameran otomotif dalam mendorong produktivitas dan penjualan kendaraan nasional. Salah satu acara otomotif paling bergengsi dan rutin digelar adalah GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS).
Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Putu Juli Ardika menyatakan harapannya agar GIIAS tidak hanya mendorong pertumbuhan sektor otomotif di Surabaya dan nasional, tetapi juga meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kemajuan produk otomotif Indonesia yang sudah memenuhi standar internasional. Hal ini diungkapkan saat membuka GIIAS Surabaya 2024 pada Selasa (28/8).
Pada 18-28 Juli 2024, GAIKINDO sukses menggelar GIIAS ke-31 yang diresmikan oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin dan dihadiri oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di ICE BSD City, Tangerang. Pameran ini berlanjut dengan GIIAS di Surabaya sebagai bagian dari rangkaian GIIAS The Series, yang akan diteruskan ke Bandung pada 25–29 September 2024 dan Semarang pada 23–27 Oktober 2024.
Peningkatan Penjualan dan Antusiasme Masyarakat
Dalam sambutannya, Putu Juli Ardika menyampaikan apresiasi atas capaian GIIAS 2024 di Tangerang, yang mencatat total penjualan sebanyak 34 ribu unit, meningkat 27 persen dengan nilai transaksi mencapai Rp18,8 triliun—naik 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pameran otomotif ini juga berdampak positif pada penjualan retail, dengan penjualan mencapai 75 ribu unit pada Juli, meningkat 7,6 persen dari bulan Juni. Putu menekankan bahwa peningkatan ini mencerminkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap pameran otomotif, menunjukkan dukungan yang kuat terhadap acara ini.
Putu menegaskan bahwa meskipun industri otomotif di Indonesia tengah menghadapi berbagai tantangan, potensinya tetap besar. Sepanjang Januari-Juli 2024, industri kendaraan roda dua mencatat penjualan domestik sebesar 3,7 juta unit dan ekspor 291 ribu unit, sementara kendaraan roda empat mencatat penjualan domestik sebanyak 484 ribu unit dan ekspor 258 ribu unit CBU serta 26 ribu unit CKD.
Krisis industri otomotif di Thailand juga disebutnya sebagai peluang bagi Indonesia untuk mengambil posisi sebagai produsen otomotif nomor satu di ASEAN. Dalam menghadapi tantangan ekonomi domestik dan global, diperlukan kolaborasi dan inovasi untuk memperkuat industri otomotif Indonesia di masa depan.
Komitmen untuk Kendaraan Ramah Lingkungan
Indonesia telah menunjukkan komitmennya terhadap masa depan industri otomotif yang ramah lingkungan dengan menghadirkan kendaraan yang lebih bersih. Kemenperin mendukung pendekatan teknologi yang sesuai dengan filosofi “right technology, right time, right uses” untuk memastikan pertumbuhan bersama tanpa mengorbankan satu sama lain.
Dalam kesempatan ini, Kemenperin juga mengapresiasi GIIAS 2024 karena menampilkan berbagai kendaraan elektrifikasi, terutama kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB). Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan inovasi industri, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.