Pertamina Resmi Naikkan Harga Pertamax, Berikut Penjelasannya!

0
303
Pertamina Resmi Naikkan Harga Pertamax, Berikut Penjelasannya!
Pertamina Resmi Naikkan Harga Pertamax, Berikut Penjelasannya! (Ilustrasi Foto SPBU Pertamina)
Pojok Bisnis

PT Pertamina Patra Niaga baru saja mengumumkan kenaikan harga bahan bakar jenis Pertamax, dari sebelumnya Rp12.950 per liter menjadi Rp13.700 per liter. Penyesuaian harga ini mulai berlaku pada Sabtu, 10 Agustus 2024, pukul 00.00 waktu setempat di SPBU Pertamina yang berada di wilayah Aceh, Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Informasi ini disampaikan oleh Pejabat Sementara (Pjs) Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, dalam sebuah pernyataan resmi. Kenaikan harga ini dikaitkan dengan tren harga rata-rata minyak dunia (ICP) dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Sejak Maret 2024, Pertamina Patra Niaga belum melakukan penyesuaian harga meski harga ICP terus meningkat, dengan pertimbangan menjaga stabilitas ekonomi. Namun, pada akhirnya Pertamina mengikuti langkah badan usaha lain yang sudah menaikkan harga BBM Non Subsidi sejak awal Agustus 2024.

“Sejalan dengan badan usaha lainnya, Pertamina juga melakukan penyesuaian harga secara bertahap,” ujar Heppy.

PT Mitra Mortar indonesia

Selain Pertamax, produk BBM Non Subsidi lain seperti Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, dan Dex Series sudah lebih dulu mengalami kenaikan pada awal Agustus 2024.

Harga Pertamax Tetap Lebih Kompetitif

Heppy menegaskan bahwa kenaikan harga ini telah mempertimbangkan daya beli masyarakat dan memastikan harga yang kompetitif di pasar. Pertamax, meskipun mengalami kenaikan, masih lebih murah dibandingkan BBM RON 92 di SPBU lain, seperti Revvo 92 dari Vivo yang dijual Rp14.320 per liter, atau Super dari Shell yang dibanderol Rp14.520 per liter. Bahkan, BP 92 dari BP AKR yang dijual Rp13.850 per liter masih lebih mahal dibandingkan Pertamax.

Tanggapan Pakar Terhadap Penyesuaian Harga

Peneliti dari Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, mengapresiasi upaya Pertamina yang sebelumnya menahan harga Pertamax meskipun harga minyak dunia melonjak dan nilai tukar rupiah melemah.

Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat. Namun, ia juga menekankan bahwa penyesuaian harga yang dilakukan saat ini adalah keputusan yang tepat untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan dan menciptakan persaingan yang lebih sehat dengan badan usaha lainnya.

Ferdy berharap Pertamina menggunakan parameter yang tepat dalam penetapan harga agar tidak membebani masyarakat, namun tetap menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Ia juga menyatakan bahwa konsumen Pertamax umumnya berasal dari kelompok ekonomi yang mampu, sehingga kenaikan harga yang sesuai regulasi seharusnya tidak menjadi masalah.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan