Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia Mulai Terwujud, Pabrik Anoda Baterai Diresmikan

0
125
Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia Mulai Terwujud, Pabrik Anoda Baterai Diresmikan
Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia Mulai Terwujud, Pabrik Anoda Baterai Diresmikan (Dok Foto, Sumber ekon.go.id)
Pojok Bisnis

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah membuat langkah signifikan dengan menghentikan ekspor bahan mentah dan menerapkan kebijakan hilirisasi. Saat ini, Indonesia tengah membangun ekosistem kendaraan listrik dalam negeri, yang diharapkan dapat menjadi salah satu pemain utama dalam rantai pasokan global dalam beberapa tahun mendatang.

“Keputusan yang telah kami ambil beberapa tahun lalu untuk membangun ekosistem besar kendaraan listrik, satu per satu mulai terwujud di Indonesia,” ujar Presiden RI Joko Widodo saat meresmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Lithium PT Indonesia BTR New Energi Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/08).

Sebagai pelaku usaha di KEK Kendal sejak Agustus 2023, PT Indonesia BTR New Energi telah berhasil menyelesaikan pembangunan tahap pertama pabrik dalam waktu hanya 10 bulan, menjadikannya pabrik anoda terbesar di dunia di luar Tiongkok.

Konstruksi tahap kedua akan dimulai pada semester kedua tahun ini dengan target COD pada Maret 2025. Setelah Tahap I dan II selesai, Indonesia akan menjadi produsen bahan anoda baterai litium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi mencapai 160.000 ton per tahun.

PT Mitra Mortar indonesia

Kontribusi Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja

Pada tahap pertama, proyek ini akan menghasilkan kapasitas produksi hingga 80.000 ton material anoda per tahun dengan investasi sebesar USD478 juta. Pada tahap kedua, kapasitas produksi akan bertambah sebesar 80.000 ton per tahun dengan rencana investasi sebesar USD299 juta.

Secara total, proyek ini akan menciptakan 7.800 lapangan kerja, dengan 6.000 tenaga kerja lokal selama masa konstruksi dan 1.800 tenaga kerja lokal saat operasi tahap pertama dan kedua.

Proyek BTR diperkirakan akan memberikan kontribusi devisa sekitar USD1 miliar per tahun. Proyek ini akan mengisi kekosongan industri anoda baterai lithium di Indonesia dan kawasan ASEAN.

Selain mendukung program hilirisasi pemerintah, proyek ini juga diharapkan dapat mendorong rantai pasokan industri energi baru serta mengintegrasikan Indonesia ke dalam rantai pasokan global bahan baterai litium, menjadikannya pemain global dalam ekosistem baterai dan kendaraan listrik.

Kawasan Ekonomi Khusus Kendal Menjadi Pusat Pertumbuhan Baru

“Kami laporkan, Bapak Presiden, bahwa Kawasan Ekonomi Khusus ini telah membangun 22 Kawasan Ekonomi serupa dari Aceh hingga Papua. Hingga semester pertama tahun ini, investasinya mencapai Rp205,2 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 132.227 orang,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam laporannya pada kesempatan yang sama.

Sejak didirikan pada tahun 2019, KEK Kendal telah menarik 105 pelaku usaha (investor) untuk berinvestasi di kawasan tersebut. Secara kumulatif, KEK Kendal telah merealisasikan investasi sebesar Rp55 triliun dan menyerap lebih dari 49.000 tenaga kerja.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan