Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Kembangkan Industri Kosmetik Lokal, Indonesia Bisa Kurangi Impor dan Tingkatkan PDB

Kembangkan Industri Kosmetik Lokal, Indonesia Bisa Kurangi Impor dan Tingkatkan PDB

0
Kembangkan Industri Kosmetik Lokal: Indonesia Bisa Kurangi Impor dan Tingkatkan PDB (Dok Foto: Kemenperin)

Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri kosmetik lokal. Konsumsi kosmetik per kapita di Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara seperti Thailand dan Malaysia, meskipun populasi Indonesia lebih besar.

Dari sekitar Rp150 Triliun PDB yang dihasilkan oleh Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia, termasuk industri kosmetik, hanya 30% berasal dari industri dalam negeri, sementara 70% masih diimpor. Ini merupakan peluang besar bagi industri lokal untuk meningkatkan kontribusinya.

Menteri Perindustrian Dorong Investasi dalam Industri Kosmetik

“Saya senang mendengar angka-angka tersebut. Artinya, ini adalah potensi yang bisa diraih di Indonesia. Karenanya, saya meminta kepada merek-merek multinasional yang bergerak di industri kosmetik dan selama ini hanya melihat Indonesia sebagai pasar untuk mulai berinvestasi di sini,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada pembukaan Indonesia Cosmetics Ingredients Expo & Seminar (ICI) 2024 di Jakarta International Expo, Rabu (29/5).

Untuk memanfaatkan peluang ini, salah satu faktor penting adalah mendorong penggunaan bahan baku kosmetik dari dalam negeri. Tren penggunaan zat alami seperti minyak atsiri, tumbuhan herbal, dan rumput laut mendorong industri lokal untuk berinovasi menciptakan produk berkualitas tinggi dengan nilai ekonomi yang besar.

Berdasarkan data dari Statista, pendapatan global dari penjualan kosmetik alami diperkirakan akan tumbuh rata-rata 6.85% hingga tahun 2028. Sedangkan pendapatan nasional dari industri kosmetik alami diperkirakan tumbuh rata-rata 5.9% hingga tahun 2028.

Potensi Bahan Baku Alami di Indonesia

Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi pemasok bahan baku kosmetik alami, dengan lebih dari 30.000 jenis tanaman yang memiliki khasiat. “Sayangnya, saat ini baru 350 jenis tanaman yang telah dimanfaatkan oleh industri. Peluang ini perlu dimaksimalkan oleh industri lokal untuk menciptakan produk kosmetik yang unik dan berdaya saing,” jelas Menteri Perindustrian.

Ia menambahkan, Kemenperin akan mencari solusi untuk isu bahan baku kosmetik, salah satunya melalui rencana kolaborasi antara industri agro dengan industri kimia dan farmasi untuk mempercepat penyediaan bahan baku lokal bagi industri kosmetik.

Selain optimalisasi pasar dan penggunaan bahan baku lokal, kosmetik halal juga merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha. Dengan banyaknya penduduk Muslim dan mulai diwajibkannya produk halal di Indonesia, industri kosmetik nasional harus mampu menambah produksi dan varian kosmetik halal.

Industri kosmetik menjadi salah satu prioritas dalam Jaminan Produk Halal. Kemenperin fokus pada pemberdayaan industri halal melalui fasilitasi sertifikasi halal, dukungan promosi industri halal, dan penyelenggaraan Indonesia Halal Industry Award (IHYA) sejak tahun 2022 untuk mengapresiasi pelaku usaha yang telah menerapkan sistem jaminan produk halal dengan inovasi dan pengembangan.

“Kami berharap dapat memperkenalkan kosmetik halal Indonesia di pasar global dan menjadikan Indonesia sebagai pusat kosmetik halal dunia,” kata Agus.

Menteri Perindustrian juga mengapresiasi PERKOSMI atas penyelenggaraan ICI yang telah secara konsisten dilaksanakan sejak tahun 2006. Pada tahun 2024, ICI mengusung tema “Innovation and Formulation Trend to Support Rapid Growth of Indonesian Cosmetics Market”. Tema ini dirasa sangat tepat untuk memperkenalkan dan mempromosikan bahan baku, kemasan, peralatan laboratorium, dan mesin mutakhir dari para pemasok lokal dan global kepada industri kosmetik di Indonesia dan ASEAN.

“Semoga ICI 2024 sukses, menjadi katalis peningkatan jumlah industri dan inovasi kosmetik lokal, serta membawa manfaat besar bagi pengembangan industri kecantikan nasional,” pungkas Menperin.

Exit mobile version