Industri keramik nasional terus mengalami perkembangan pesat dan memiliki potensi untuk menjadi lebih kompetitif. Pertumbuhan ini didukung oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah. Kementerian Perindustrian telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas industri keramik di tingkat nasional.
Menurut Andi Rizaldi, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, prospek jangka panjang industri keramik cukup baik karena pertumbuhan pasar dalam negeri terus meningkat, terutama dalam sektor properti dan perumahan.
Industri keramik, termasuk produsen ubin, saniter, tableware, kaca, refraktori, dan produk mineral nonlogam lainnya, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Investasi industri keramik di Indonesia juga terus berkembang, meningkatkan kapasitas, devisa, dan penyerapan tenaga kerja.
Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) memproyeksikan produksi keramik di Indonesia mencapai 551 juta m2 pada tahun 2023, meningkat menjadi 625 juta m2 pada 2024. Tingkat utilisasi saat ini mencapai 78%, yang diharapkan naik menjadi 82% pada 2024.
Berbagai Sektor Penting dalam Pembangunan Infrastruktur
Selain industri keramik, sektor-sektor lain seperti industri semen dan industri kaca lembaran juga memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Produksi semen berkualitas tahun 2022 mencapai lebih dari 64 juta ton, sementara industri kaca lembaran diperkirakan dapat mencapai penjualan hingga 1,29 juta ton pada 2023.
Dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik, Kementerian Perindustrian mendorong peningkatan kualitas layanan teknis industri. Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non Logam (BBSPJIKMN) memainkan peran penting dalam memastikan produk industri dalam negeri memenuhi standar mutu.
Untuk mencapai tujuan ini, BBSPJIKMN melakukan Konsinyering Evaluasi Layanan di Garut, Jawa Barat, pada 4-6 Desember 2023.
Azhar Fitri, Kepala BBSPJIKMN, menjelaskan bahwa kegiatan konsinyering bertujuan untuk meninjau kembali layanan yang telah disediakan dan memastikan kesesuaian dengan standar yang ditetapkan.
BBSPJIKMN juga telah mengembangkan layanan baru, seperti konsultansi Indi 4.0, verifikasi TKDN, Lembaga Pemeriksa Halal, dan Lembaga Sertifikasi Profesi, sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan dan bersinergi dengan stakeholder untuk meningkatkan daya saing industri keramik nasional.