Produk bahan bangunan asal Indonesia mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 15,33 juta atau Rp240,6 miliar selama pameran Saudi Build 2023 di Riyadh International Convention & Exhibition Center (RICEC), Riyadh, Arab Saudi, yang berlangsung pada 6–9 November 2023.
Keterlibatan pelaku usaha Indonesia dalam pameran tersebut merupakan hasil dari kerja sama antara Kementerian Perdagangan, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, KBRI Riyadh, Atase Perdagangan di Riyadh, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi, menyampaikan harapannya bahwa kehadiran pelaku usaha Indonesia dapat membuka peluang baru bagi sektor bahan bangunan Indonesia untuk memasuki pasar Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya.
Peluang Bagi Produk Indonesia di Sektor Bahan Bangunan
Didi menyampaikan bahwa pameran tersebut memberikan peluang bagi produk unggulan Indonesia di sektor bahan bangunan untuk terlibat dalam megaproyek global, baik di pasar Arab Saudi maupun negara-negara Teluk lainnya. Dia menekankan bahwa produk bahan bangunan Indonesia tidak hanya unggul dalam hal ketahanan (durability), tetapi juga memiliki keunikan (uniqueness) melalui desain khusus.
Saudi Build 2023 merupakan pameran tahunan bergengsi di kawasan Timur Tengah, diikuti oleh 621 penyelenggara pameran. Paviliun Indonesia berhasil menarik lebih dari 3.000 pengunjung selama empat hari pelaksanaan pameran.
Produk unggulan Indonesia yang dipamerkan meliputi ekstrusi alumunium, fabrikasi alumunium, papan fiber semen berkualitas, mebel, sabut kelapa (cocopeat), dekorasi rumah, batu terazo, pelapis dinding, panel dinding, serta tanaman buah dan tanaman hias aroid.
Saudi Build 2023 terbagi dalam enam kategori, termasuk konstruksi dan bahan bangunan, teknologi dan jasa konstruksi, desain dan interior, pemanas ventilasi AC (heating ventilation air conditioning), teknologi batu, serta mesin-mesin dan kendaraan berat.
Komitmen Pemerintah Dalam Peningkatan Ekspor Produk Bahan Bangunan
“Kementerian Perdagangan (Kemendag), bersama dengan pihak-pihak terkait, menegaskan komitmennya dalam mendukung langkah-langkah untuk meningkatkan ekspor produk sektor bahan bangunan Indonesia. Langkah ini didukung oleh dokumentasi resmi yang disahkan melalui tanda tangan elektronik menggunakan sertifikat dari Balai Sertifikasi Elektronik. Dokumentasi ini menjadi dasar untuk partisipasi dalam berbagai kegiatan pameran bahan bangunan internasional lainnya,” jelas Merry.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang diolah Kementerian Perdagangan pada tahun 2022, Arab Saudi menempati peringkat ke-69 sebagai tujuan ekspor bahan bangunan Indonesia. Ekspor bahan bangunan Indonesia ke Arab Saudi mencapai USD 7,74 juta dengan pangsa 0,01 persen.