Pasca mengalami pelemahan di awal pekan ini, diperkirakan rupiah masih loyo sepekan ke depan. Pada pembukaan perdagangan Selasa (07/05/2019) rupiah dibuka di angka Rp 14.290. Meski sedikit bergeser dari angka penutupan kemarin dari level Rp14.298 per dolar AS, namun anka ini melemah melemah 32 poin atau 0,22 persen.
Ada banyak hal eksternal yang menekan rupiah salah satunya sikap Presiden AS Donald Trump yang mengancam menaikkan tarif impor US$200 miliar terhadap produk China. Hal ini di respons Bank sentral China yang akan memotong persyaratan cadangan untuk bank-bank kecil dan menengah, suatu ukuran yang katanya akan melepaskan 280 miliar yuan likuiditas. Hal ini bertujuan menstabilkan ekonomi Tiongkok akibat ancaman Trump.
Hal lain yang membuat rupiah kembali loyo prospek perdamaian di Semenanjung Korea juga menjadi samar-samar karena Korea Utara dikabarkan tengah menggelar persiapan untuk kembali melakukan uji coba peluru kendali.
“Rupiah masih akan melemah, akan di perdagangkan di level Rp14.274-14.365 per dolar AS, untuk sepekan akan di transaksikan di level Rp14.220-14.428 per dolar AS,” papar Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim.
