Diterror Debt Collector, Nana Mirdad Kecewa dengan Layanan Paylater

0
10
Diterror Debt Collector, Nana Mirdad Kecewa dengan Layanan Paylater
Diterror Debt Collector, Nana Mirdad Kecewa dengan Layanan Paylater (Foto Ilustrasi Layanan Paylater)
Pojok Bisnis

Artis Nana Mirdad baru-baru ini mengungkap pengalaman tak menyenangkan terkait penggunaan layanan paylater dari salah satu aplikasi transportasi daring. Meski awalnya tertarik karena kemudahannya, Nana justru merasa dirugikan setelah menerima teror berupa pesan dan telepon dari nomor tidak dikenal. Hal ini terjadi meskipun ia sudah membayar tagihan tepat waktu.

Lewat media sosialnya, Nana menceritakan bahwa teror tersebut datang secara intens melalui WhatsApp dan telepon, bahkan saat ia sedang beraktivitas. Ia menyebut metode penagihan ini tak ubahnya seperti praktik yang dilakukan oleh pinjaman online ilegal (pinjol). “Saya merasa terganggu, padahal saya bukan pengguna yang menunggak,” ujarnya.

Nana juga mengungkap kekhawatiran lain, yakni terkait keamanan data pribadinya. Menurutnya, pengalaman ini menjadi alarm bahaya bagi publik agar lebih berhati-hati dalam membagikan data digital saat menggunakan layanan keuangan daring.

Skor Kredit di Bank Indonesia turut Terdampak

Lebih jauh, Nana Mirdad mengaku terkejut setelah mengetahui bahwa penggunaan layanan paylater berpotensi memengaruhi skor kredit seseorang di Bank Indonesia. Ia khawatir catatan ini akan mempersulit pengajuan pinjaman di masa mendatang, terutama bagi pengguna yang tidak memahami konsekuensinya.

PT Mitra Mortar indonesia

“Orang pikir paylater itu cuma metode pembayaran, ternyata ada implikasi lebih besar yang jarang dijelaskan secara transparan,” ungkap Nana. Ia pun menyerukan agar perusahaan penyedia layanan lebih terbuka dalam memberikan edukasi kepada konsumen terkait hak dan kewajiban mereka.

Di balik kontroversi ini, publik juga menyoroti latar belakang Nana Mirdad. Selain dikenal sebagai aktris, Nana memiliki beberapa sumber penghasilan lain, mulai dari bisnis kecantikan, properti, hingga menjadi brand ambassador berbagai produk. Ia sempat menempuh pendidikan di Universitas Indonesia jurusan Sastra Prancis, meski akhirnya fokus di dunia hiburan.

Kasus yang dialami Nana Mirdad memicu diskusi publik mengenai perlunya regulasi yang lebih tegas dalam mengawasi layanan keuangan digital, terutama terkait praktik penagihan yang dianggap mengganggu privasi. Banyak pihak berharap, pengalaman ini bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih cermat sebelum menggunakan layanan berbasis kredit daring.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan