Bank BRI mengajak masyarakat untuk berhati-hati terhadap isu uang yang hilang dan bijaksana dalam menggunakan media sosial. Belakangan ini, banyak video dan konten di media sosial (Instagram, Tiktok, Facebook, dll.) yang menyebarkan informasi tentang uang yang hilang dari tabungan dan mengajak masyarakat untuk menarik uang dari bank. Agustya Hendy Bernadi, Sekretaris Perusahaan BRI, memberikan klarifikasi terkait masalah ini:
Konten Viral di Media Sosial dan WhatsApp.
Konten yang beredar tentang uang hilang di BRI belakangan ini menjadi viral di media sosial dan tersebar melalui WhatsApp. Namun, kebenaran konten tersebut tidak dapat dipastikan karena sengaja disebarluaskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, termasuk ajakan untuk menarik tabungan.
Disebarkan oleh Akun-akun Palsu dan Buzzer.
Konten yang meresahkan masyarakat tentang ketidakamanan menabung di bank, serta ajakan untuk menarik seluruh tabungan di BRI, sebagian besar diposting oleh akun-akun tidak terpercaya. Salah satunya adalah akun Instagram @kr1t1k_p3d45 yang pada 3 Mei 2024 mengunggah video dari tahun sebelumnya dengan narasi negatif tentang menabung di bank. Selain itu, kasus viral di media sosial TikTok @rakyatdotnews pada bulan April juga terbukti hoaks.
Informasi Hoaks dan Kejadian Lama.
Banyak konten yang viral mengenai uang hilang adalah kejadian lama dengan informasi yang tidak lengkap. Sebagai contoh, video yang diunggah oleh akun Instagram @kr1t1k_p3d45 adalah kasus penipuan online pada tahun sebelumnya. Kasus investasi bodong Rp400 juta oleh nasabah di BRI Makassar juga merupakan kejadian pada tahun 2018.
Langkah Hukum oleh BRI.
BRI mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak yang menyebarkan berita atau konten yang menyesatkan dan tidak bertanggung jawab. Tindakan ini diambil untuk melindungi citra BRI dan mencegah kekhawatiran di masyarakat.
Mengajak Tarik Semua Uang Bisa Dipidana!.
Menarik uang dari bank berdasarkan informasi yang tidak valid tidaklah masuk akal. Bank adalah lembaga yang sangat diawasi dan diatur ketat oleh pemerintah. Pengamat Ekonomi Segara Institute, Piter Abdullah, menjelaskan bahwa ajakan tersebut bisa melanggar hukum dan harus diproses secara hukum.
Dengan demikian, masyarakat diingatkan untuk tidak terpancing oleh informasi yang tidak valid dan selalu waspada terhadap konten yang beredar di media sosial. Menabung di bank tetap merupakan pilihan yang aman dan terpercaya.