UangTeman, pionir fintech lending dan berizin serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 7 Oktober 2020 resmi mendapatkan kucuran dana segar dari Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna). Kerja sama ini merupakan kolaborasi strategis antara fintech lending dengan perbankan untuk mendorong optimalisasi penyaluran pembiayaan usaha mikro dalam mendukung pemulihan ekonomi masyarakat Indonesia di tengah pandemi Coronavirus disease (COVID-19).
VP Corporate Finance & Investor Relations UangTeman Irfan Sidik mengatakan kerja sama ini menjadi salah satu bukti kolaborasi yang saling bermanfaat antara fintech lending dan perbankan untuk menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat Indonesia. Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen industri keuangan dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional saat ini.
“Momentum yang baik ini dapat menjadi semangat baru bagi masyarakat dalam mendapatkan alternatif permodalan secara digital dan tanpa tatap muka di masa pandemi COVID-19. Kegiatan ini juga menjadi bagian strategi jangka panjang kami untuk memberikan fasilitas pembiayaan yang mudah dan cepat,” kata Irfan setelah penandatanganan perjanjian kerja sama di kantor Bank Sampoerna, Rabu (7/10).
Irfan menambahkan peranan fintech lending di masa pandemi COVID-19 masih menjadi peluang yang baik karena teknologi digital yang digunakan oleh fintech lending dapat menyasar masyarakat luas dengan lebih akurat dan cepat. UangTeman dan Bank Sampoerna melihat bahwa usaha mikro dan kecil merupakan salah satu penggerak ekonomi yang dapat menjadi pendorong dalam pemulihan ekonomi nasional Indonesia.
Terkait jumlah komitmen yang dikucurkan oleh Bank Sampoerna, Irfan mengatakan jumlahnya cukup signifikan dan diharapkan mampu membantu masyarakat yang akan memulai usaha kecil mereka untuk mendapatkan pendanaan dengan cepat dan bertanggung jawab. “Kami berharap kerja sama dengan Bank Sampoerna ini dapat segera membantu masyarakat yang membutuhkan dana untuk membuka usaha di tengah pandemi,” lanjut Irfan.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, kontribusi UMKM terhadap ekonomi pada 2020 hingga 2024 sebelum adanya COVID-19 diprediksi berkontribusi sebesar 18% terhadap ekspor dari target 2020 dan di 2024 kontribusi UMKM ditargetkan mencapai 30,2%. Kemudian untuk kontribusi terhadap PDB nasional di 2020 ditargetkan 61%, dan 2024 ditargetkan mencapai 65%.[1]
Jika melihat dari data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dirilis Juli 2020, akumulasi penyaluran pinjaman nasional melalui fintech lending berizin dan terdaftar di OJK naik sebesar 153,23% (YOY) atau sebesar Rp 113,46 triliun, jumlah akumulasi rekening borrower secara nasional naik 164,46% (YOY) atau sebanyak 25.768.329 entitas, dan juga jumlah rekening lender keseluruhan naik 32,15% (YOY) atau sebanyak 659.186 entitas.
Sementara, SVP Head of Corporate Affairs UangTeman Roberto Sumabrata menjelaskan kerja sama ini sebagai salah satu upaya mendorong penyaluran kredit sekaligus mitigasi risiko melalui kemapanan infrastruktur digital yang dimiliki fintech lending. Kerja sama seperti ini juga dapat menjadi contoh baik untuk industri perbankan dalam mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.
“Kerja sama dengan fintech lending menjadi salah satu sarana yang baik dari teman-teman di industri perbankan untuk dapat menyalurkan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dengan basis teknologi informasi yang cepat dan akurat. Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi salah satu media pendorong digitalisasi UMKM di Indonesia,” kata Roberto.
Sebagai perusahaan yang telah berizin dan diawasi oleh OJK, UangTeman juga telah bekerja sama dengan beberapa lembaga pemerintah seperti BPJS TK, DUKCAPIL, dan PERURI untuk verifikasi data dan perjanjian digital.
“Suatu kehormatan bagi UangTeman untuk dapat berkolaborasi dengan Bank Sampoerna yang memiliki visi sama untuk memajukan sektor UMKM. UangTeman ingin membuktikan komitmennya untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan sektor riil nasional. Ke depannya, UangTeman berharap kerja sama ini dapat terus terjalin dan membuka akses lain untuk menjangkau usaha mikro dan kecil di seluruh Indonesia,” tutup Roberto.