PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) berhasil memperoleh penghargaan The Liquidity Risk Technology Implementation of the Year 2020 dari lembaga riset berskala internasional The Asian Banker. Penghargaan tersebut diberikan pada ajang The Asian Banker Financial Markets and Risk Management Awards 2020 yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis (8/10/2020).
CIMB Niaga diakui secara global sebagai bank yang telah berhasil membangun dan menerapkan infrastruktur teknologi untuk mengelola risiko likuiditas secara efektif, optimal, dan komprehensif. Dalam hal ini, CIMB Niaga mengandalkan tools bernama Asset Liabilities Management Risk Integrated and Analytics Solutions atau ALMIRA.
Direktur Risk Management CIMB Niaga Vera Handajani mengatakan, dengan teknologi ALMIRA, manajemen dan pengelola Asset Liabilities Management (ALM) CIMB Niaga dapat lebih fokus dalam menganalisis dan mengambil langkah yang tepat dan cepat berdasarkan informasi akurat yang dihasilkan sistem.
“Dalam situasi yang menantang seperti saat pandemi COVID-19 ini, tools ALM yang akurat dan komprehensif sangat dibutuhkan oleh perbankan dan CIMB Niaga telah menerapkannya dengan baik. Selain mempunyai kapasitas untuk pengelolaan Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR), ALMIRA juga dapat melakukan scenario analysis, stress testing, pemantauan funding concentration risk, dan beberapa indikator penting dalam manajemen risiko likuiditas lainnya secara harian.Kami berterima kasih atas penghargaan ini, karena membuktikan bahwa teknologi yang kami terapkan telah mendapatkan pengakuan dari lembaga independen bereputasi internasional,” kata Vera di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Sejalan dengan aspirasi menjadi perbankan digital terdepan di Indonesia, lanjut Vera, CIMB Niaga terus berinovasi menerapkan digitalisasi dan otomasi dalam berbagai bidang, termasuk manajemen risiko. Penerapan teknologi sangat penting dalam strategi dan pengembangan bisnis di CIMB Niaga. Hal ini juga terintegrasi dengan proses transformasi dan peningkatan budaya risiko di CIMB Niaga.
Menurut Vera, tujuan penerapan teknologi ALMIRA yaitu untuk membangun infrastruktur ALM Risk yang terintegrasi bagi CIMB Niaga dan anak perusahaan dalam mengelola Manajemen Risiko Likuiditas dan juga Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) secara komprehensif berdasarkan sistem yang terintegrasi. Hal ini juga untuk mendukung pengembangan bisnis serta memenuhi persyaratan dari home regulator dan house regulator, yaitu Indonesia dan Malaysia sesuai standar Basel III.
“Kami mengimplementasikan teknologi dalam manajemen risiko secara end to end di CIMB Niaga dengan menggunakan perangkat lunak (software) yang tepat, kapasitas infrastruktur (hardware) yang termutakhir, integritas data yang baik, serta sumber daya manusia yang kompeten,” kata Vera.
Seperti diketahui, The Asian Banker Risk Management Awards merupakan program yang dirancang untuk mengidentifikasi praktik terbaik dan pencapaian luar biasa dari tim manajemen risiko di lembaga keuangan. Penghargaan yang mencakup wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika tersebut dilakukan dengan standar global sehingga dapat mencerminkan perkembangan di seluruh dunia.
“Kami berharap dengan diraihnya penghargaan ini, dapat meningkatkan kepercayaan para analis, investor, shareholders, dan terutama nasabah kepada CIMB Niaga, karena memiliki kapabilitas dan kapasitas yang baik dalam mengelola likuiditas,” tutup Vera.