Mengatasi Kekurangan Modal Usaha Sistem Tempo

0
704
Mengatur Keuangan Usaha (dok hashmicro.com)
Pojok Bisnis

Dalam dunia usaha, sekecil apapun skalanya, arus kas adalah hal yang sangat penting. Dan untuk memahami arus kas ini, terlebih dahulu kita harus memahami istilah-istilah akunting sederhana, agar dikemudian hari permasalahan – permasalahan seperti ini dapat lebih mudah diperbaiki. Masalah dari kredit macet adalah kurang tegasnya penagihan. Hal ini menyebabkan terjadinya kemacetan Arus Kas / Cashflow.

Penagihan, atau yang pada perusahaan-perusahaan skala menengah ke atas disebut sebagai collecting adalah angka-angka yang akan dicatat kedalam system Accounting sebagai Account Receivables (AR)/ Piutang. Sedangkan kebalikan dari AR adalah Account Payable / AP atau yang biasa disebut Hutang Dagang.

Peningkatan Usaha dan Peningkatan Modal

AP / Hutang Dagang pada prinsipnya seharusnya lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan AR / Piutang, karena kalau tidak usaha akan gulung tikar. AR yang lebih besar dibanding AP menggambarkan bahwa usaha sedang berputar, dan jumlahnya secara umum dapat menggambarkan berapa besar skala bisnis yang sedang dijalankan.

PT Mitra Mortar indonesia

Sebagai gambaran, bila sebuah usaha baru dimulai dan memiliki AR sejumlah Rp.1 juta dengan jumlah pelanggan 10 orang, maka ketika usaha sudah berusia 1 tahun kemudian, jumlah AR bisa meningkat menjadi Rp. 10 juta dengan jumlah pelanggan mencapai 100 orang.

Hal ini sangat wajar terutama mengingat system pembayaran yang diberlakukan tidak tunai, melainkan berjangka. Cara pembayaran di kredit selama 2 minggu. Kesenjangan waktu antara pengambilan barang dengan pembayaran dari pelanggan, ditambah dengan peningkatan jumlah pelanggan yang berkaitan langsung dengan jumlah produk yang terjual, tentu akan sangat berpengaruh kepada jumlah AR.

Sama halnya dengan AR, AP atau hutang dagang juga biasanya meningkat seiring dengan peningkatan volume penjualan. Masih dengan contoh yang sama seperti diatas, ketika jumlah pelanggan hanya 10 orang, mungkin jumlah AP adalah Rp 800 ribu. Sedangkan ketika jumlah pelanggan menjadi 100 orang, jumlah AP juga meningkat, dan bisa saja menjadi Rp. 8 juta bahkan lebih.

Menjadi hal yang sangat krusial, menjaga keseimbangan antara AR dengan AP, karena hal ini adalah hal utama untuk mendapatkan Arus Kas yang lancar. Perlu diingat bahwa sederhananya AR dikurangi dengan AP adalah besarnya Modal Usaha:

AR – AP =  Modal Usaha

Dengan menggunakan rumusan diatas, maka kita dapat mengukur, seberapa besar modal usaha yang dibutuhkan untuk menjaga agar sebuah usaha dapat terus bergulir.

Menjaga Arus Kas

Untuk menjaga agar Arus Kas tidak terganggu, ketika peningkatan Modal Usaha dibutuhkan seiring dengan membengkaknya AR, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dijaga disini, yaitu:

Jumlah keuntungan/Profit Margin yang dapat menutupi kebutuhan akan peningkatan AR.

Waktu Penagihan yang tepat waktu.

Teori perhitungan yang sederhana dapat diterapkan, untuk menjaga agar arus kas ini lancar adalah:

Profit Margin = Peningkatan AR

Dan untuk menjaga agar AR tidak membengkak melebihi jumlah Profit Margin yang diperoleh, maka waktu penagihan harus dilakukan secara ketat. Karena ketika waktu penagihan bertambah lama, maka jumlah AR pun akan meningkat.

3 Solusi Kekurangan Modal

Setelah memahami pentingnya Arus Kas dengan memperhatikan AR dan AP, serta jumlah Profit Margin dan Waktu Penagihan, ada 3 hal yang dapat disiasati agar modal usaha tidak perlu ditambah. Strategi itu adalah:

Negosiasikan jangka waktu pembayaran ke supplier. Hal ini akan meningkatkan AP, namun secara otomatis juga akan dapat meningkatkan AR. Selama AR-AP = Modal Usaha, maka ketika AR meningkat dan AP meningkat, maka modal usaha yang dibutuhkan tidak perlu ditingkatkan / ditambah.

Mempercepat jangka waktu pelunasan dari pelanggan. Masih dengan teori perhitungan yang sama, mempercepat pelunasan berarti menurunkan angka AR, sehingga otomatis dapat menurunkan angka AP, sehingga Modal Usaha tetap.

Menambah Profit Margin. Hal ini dapat dilakukan mengingat fasilitas kredit yang diberikan pada pelanggan juga merupakan nilai lebih yang pada titik tertentu dapat menjadi nilai tambah yang dapat di monetisasi. Dengan menambah profit margin, maka angka AR akan dapat ditingkatkan (Profit Margin = Peningkatan AR). Peningkatan AR akan dapat menambah AP dalam rangka menambah jumlah barang, dan sekali lagi tanpa menambah Modal Usaha.

Ketiga strategi ini dapat dilakukan untuk mempertahankan arus kas tanpa perlu penambahan modal. Hal yang sama pula dapat dilakukan untuk meningkatkan sales dengan kekuatan arus kas yang sudah dimiliki.

 

oleh: Ahmad Gozali

Konsultan Perencana Keuangan

 

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.