Berempat.com – Garuda Indonesia telah mengumumkan rencana pembatalan penerbangan untuk 42 rute penerbangan yang ada di periode Mei-Oktober 2018. Dari 42 rute penerbangan tersebut, 38 di antaranya adalah rute pernebangan domestik dan sisanya penerbangan internasional.
Direktur Operasi Garuda Indonesia Triyanto Moeharsono mengatakan, keputusan maskapai membatalkan penerbangan adalah langkah perusahaan dalam melakukan restrukturisasi rute. Artinya, berbagai rute yang kurang baik pangsa pasarnya akan dibatalkan dan pesawat akan dialihkan untuk melakukan penerbangan di rute yang lebih menguntungkan.
“Namanya rencana bisa berubah-ubah. Setelah dihapus, nanti kami lihat perkembangannya,” ujar Triyanto, Selasa (1/5).
Adapun yang menjadi pertimbangan utama pembatalan rute karena rendahnya tingkat keterisian kursi pesawat dari masing-masing rute, yakni di bawah 60%.
Dengan langkah restrukturisasi rute ini Triyanto pun mengklaim pihaknya bisa meningkatkan tingkat utilitas pesawat. Maskapai yang identik berwarna biru ini menargetkan tingkat rata-rata utilitas pesawat mencapai lebih dari 10 jam pada tahun ini.
“Maksimalnya bisa 13 jam,” tambahnya.
Dan untuk bisa mencapai target tersebut Triyanto pun menegaskan bila pihaknya akan melakukan berbagai strategi. Dan strategi pertamanya adalah terus berekspansi membuka rute baru atau menambah rute yang ada, baik domestik maupun internasional.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Direktur Kargo dan Niaga Internasional dan Direktur Niaga Domestik sebagai penyedia rute. Dari rute yang diusulkan kedua direktorat tersebut, akan disesuaikan dengan ketersediaan pesawat dan kru.
Triyanto pun menambahkan, setidaknya hingga Februari 2018 secara year to date (y-t-d) tingkat utilitas setiap pesawat sudah mencapai 9 jam 42 menit.
Adapun rute domestik yang terdampak pembatalan oleh Garuda Indonesia periode Mei-Oktober 2018 adalah Jakarta-Lampung, Medan-Batam, Medan-Makassar, Manado-Sorong, Sorong-Sentani, Sorong-Manado, Sorong-Mimika, Jakarta-Pontianak, Denpasar-Manado, Manado-Luwuk, Makassar-Luwuk, dan Makassar-Surabaya.
Sementara untuk rute internasional yang dibatalkan adalah Cengkareng-Kuala Lumpur dan Kualanamu-Singapura.