Tommy Soeharto Segera Garap Properti Murah

0
3694
Pojok Bisnis

Salah satu gebrakan teranyar yang dilakukan putra mahkota cendana, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto adalah akan mengembangkan rumah murah hingga 500.000 unit – 1 juta unit per tahun. Hal ini didasari karena permintaan rumah murah di Indonesia masih tinggi.

Lewat bendera PT Berkarya Makmur Sejahtera, putra bungsu dari mantan Presiden Republik Indonesia ke-2 Soeharto ini mengembangkan bisnis properti murah. Keluarga cendana bukanlah wajah baru di bisnis properti Indonesia. Tommy selama ini cukup eksis dengan mengembangkan berbagai proyek properti di tanah air. Bahkan tahun lalu, Tommy kembali menghidupkan bisnis ritel grosir GORO yang berasal dari singkatan Gotong Royong yang sempat ramai medio 90-an.

Kerjasama dengan investor Arab PT Berkarya Makmur Sejahtera baru saja mendapatkan komitmen investasi US$3 miliar -US$5 miliar atau setara dengan Rp42 triliun – Rp70 triliun dari raksasa real estate asal Dubai Uni Emirat Arab, Bin Zayed Group. Dana tersebut rencananya salah satunya akan digunakan untuk membangun rumah murah.

“Rencananya kami akan mengembangkan rumah murah hingga 500.000 unit – 1 juta unit per tahun. Hal ini karena permintaan rumah seperti ini di Indonesia masih tinggi,” kata Komisaris Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera itu.

PT Mitra Mortar indonesia

Menurut Tommy, rumah tersebut rencananya bakal dirancang dengan ukuran tanah seluas 60 meter persegi (m2) dan bangunan seluas 36 m2. Rumah yang menyasar kelompok menengah ke bawah ini tidak hanya akan dibangun di sekitar wilayah Jabodetabek saja, tapi juga di seluruh Indonesia. Namun, Tommy belum menyampaikan detail lokasi pembangunan. Untuk harga rumah yang akan dijual, kata Tommy, pihaknya juga belum mengumumkan angka pasti.

“Yang jelas mengikuti ketentuan dari pemerintah saja nanti seperti apa,” pungkasnya.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.