Jelang Ramadan, BULOG Genjot Penyerapan Beras Demi Stabilitas Harga

0
68
Jelang Ramadan, BULOG Genjot Penyerapan Beras Demi Stabilitas Harga
Jelang Ramadan, BULOG Genjot Penyerapan Beras Demi Stabilitas Harga (Dok Foto: Bulog)
Pojok Bisnis

Menjelang datangnya bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini, permintaan komoditas pangan di pasar diperkirakan mengalami peningkatan seperti yang terjadi setiap tahunnya. Meski demikian, pergerakan harga masih terpantau terkendali. Untuk menjaga kestabilan harga, khususnya beras, pemerintah bersiap menggelar operasi pasar dan penyerapan gabah dari petani guna memastikan pasokan bahan pangan pokok tetap terjaga.

Seiring dengan dimulainya musim panen, Perum BULOG tengah melakukan penyerapan gabah dan beras sesuai dengan kebijakan pemerintah, dengan harga pembelian yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram. Pemerintah menargetkan penyerapan setara 3 juta ton beras sebagai langkah strategis guna memberikan kepastian harga yang menguntungkan bagi petani di tengah proyeksi surplus panen yang diperkirakan mencapai 4,9 juta ton hingga Mei 2025. Proyeksi ini merujuk pada data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) serta Kementerian Pertanian.

Dukungan Pemerintah untuk Penyerapan Maksimal

Guna mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras, pemerintah mengalokasikan tambahan dana sebesar Rp16,5 triliun melalui mekanisme Operator Investasi Pemerintah (OIP). Dana ini akan digunakan untuk memperkuat kapasitas BULOG dalam menyerap hasil panen petani. Hingga saat ini, BULOG telah berhasil menyerap lebih dari 140 ribu ton setara beras dengan capaian harian yang melebihi 8 ribu ton.

Kepala Humas Perum BULOG, Andrew R. Shahab, mengungkapkan strategi yang diterapkan BULOG dalam mencapai target penyerapan beras guna mendukung swasembada pangan sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

PT Mitra Mortar indonesia

“Langkah awal yang kami lakukan adalah memperkuat sosialisasi kepada petani terkait Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Harga ini kami yakini cukup kompetitif dan menguntungkan petani di tengah musim panen yang berlangsung saat ini,” ujar Andrew.

Strategi Jemput Bola dan Sinergi dengan Berbagai Pihak

Selain sosialisasi harga pembelian, BULOG juga membentuk “Tim Jemput Gabah” di tingkat wilayah hingga cabang guna memastikan pembelian gabah langsung dari petani. BULOG juga mendirikan posko pengadaan di setiap gudang untuk memudahkan proses penyerapan hasil panen.

Tak hanya itu, BULOG menjalin koordinasi erat dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dinas Pertanian setempat, kelompok tani, gabungan kelompok tani, serta penyuluh pertanian. Sinergi ini diperkuat dengan keterlibatan aparat TNI-Polri, termasuk Babinsa di berbagai daerah. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian BUMN dan TNI terkait kerja sama strategis dalam upaya mencapai ketahanan pangan nasional.

“Babinsa TNI AD memiliki peran penting dalam mendampingi proses pembelian gabah dari petani serta menjembatani kerja sama antara BULOG dan penggilingan padi. Dengan jaringan luas yang dimiliki TNI-Polri hingga ke pelosok desa, proses pemantauan panen di daerah-daerah produksi dapat dilakukan lebih akurat dan efisien,” tambah Andrew.

Selain dukungan dari pemerintah dan aparat keamanan, BULOG juga menggandeng penggilingan padi di seluruh Indonesia untuk mengoptimalkan serapan gabah dan beras. BULOG bersama Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) telah menjalin komitmen dengan pendampingan dari Kementerian Pertanian guna mencapai target penyerapan sebesar 3 juta ton.

“Kesepakatan bersama ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat cadangan beras nasional dan mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” pungkas Andrew.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan