Bukan Sekadar Pengusaha! Haji Isam dan Kiprahnya di Dunia Sosial

0
81
Bukan Sekadar Pengusaha! Haji Isam dan Kiprahnya di Dunia Sosial
Bukan Sekadar Pengusaha! Haji Isam dan Kiprahnya di Dunia Sosial
Pojok Bisnis

Pada 1 Januari 2025 lalu, Haji Isam merayakan hari lahirnya yang ke-48 tahun, Momen ini menjadi refleksi perjalanan panjangnya sebagai seorang pengusaha sukses, dermawan, serta sosok yang aktif dalam pembangunan nasional.

Memasuki usia hampir setengah abad, pria dengan nama asli Andi Syamsuddin Arsyad ini telah menorehkan berbagai pencapaian luar biasa. Tidak hanya berkiprah di dunia bisnis, ia juga dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memimpin proyek besar mencetak satu juta hektare sawah di Merauke, Papua Selatan.

“Proyek ini bukan soal keuntungan pribadi, melainkan tanggung jawab terhadap negara. Saya ingin memastikan proyek ini sukses dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Papua,” ujar Haji Isam dalam suatu kesempatan.

Sebagai bukti keseriusannya, ia mendatangkan 2.000 ekskavator dari China serta mengoperasikan armada tongkang untuk mempercepat proses pengerjaan. Tak hanya itu, ia juga melibatkan para ahli dari berbagai negara, seperti Jepang, China, dan Eropa. Bahkan, kapal pesiar pribadinya, J7 Explorer, dialihfungsikan menjadi pusat kendali proyek, menyediakan fasilitas logistik dan tempat tinggal bagi para tenaga ahli yang terlibat.

PT Mitra Mortar indonesia

Dari Tukang Ojek hingga Pengusaha Sukses

Lahir di Batulicin, Kalimantan Selatan, pada 1 Januari 1977, Haji Isam berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya berdarah Bugis dari Bone, Sulawesi Selatan, sementara ibunya berasal dari suku Banjar.

Sejak muda, ia sudah terbiasa bekerja keras. Sebelum sukses seperti sekarang, ia pernah bekerja sebagai tukang ojek dan operator alat berat. Perjalanan bisnisnya dimulai saat berkenalan dengan seorang pengusaha tambang lokal, Johan Maulana, yang kemudian menjadi mentornya dalam dunia pertambangan batu bara.

Dua tahun setelah bergabung dengan Johan, Sebagai seorang pengusaha Haji Isam memberanikan diri untuk terjun langsung ke dunia bisnis. Ia menjadi kontraktor di PT Arutmin Indonesia, bagian dari Bumi Resources milik keluarga Bakrie, dengan mendirikan CV Jhonlin Baratama. Perusahaan ini kemudian berkembang pesat dan berubah menjadi PT Jhonlin Baratama, yang kini mampu menambang hingga 400 ribu ton batu bara per bulan dengan omzet mencapai puluhan miliar rupiah.

Memiliki Bisnis di Berbagai Sektor

Seiring waktu, bisnisnya merambah ke berbagai sektor. Dalam bidang penerbangan, ia mendirikan Jhonlin Air Transport. Di sektor maritim, ia membangun Jhonlin Marine, yang mengelola puluhan kapal tongkang untuk distribusi batu bara.

Tak hanya itu, ia juga mengembangkan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit melalui Jhonlin Agromandiri, serta mendirikan pabrik biodiesel senilai Rp2 triliun di bawah naungan Jhonlin Agri Raya. Dengan pertumbuhan pesat ini, Jhonlin Group kini menjadi salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia, sekaligus memberikan ribuan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Kiprah Sosial: Dari Pendidikan hingga Fasilitas Kesehatan

Kesuksesan Haji Isam tidak hanya diukur dari bisnisnya, tetapi juga dari kontribusi sosialnya. Ia aktif dalam berbagai program filantropi, termasuk membangun fasilitas umum, masjid, dan sekolah.

Antara 2022 dan 2023, ia telah memberangkatkan 870 warga Tanah Bumbu untuk umrah. Pada akhir 2024, ia kembali memberangkatkan 100 orang, termasuk 250 guru pada tahun sebelumnya.

Di bidang pendidikan, ia menyumbangkan Rp1,5 miliar kepada SMPN 1 Mentawe, sekolah tempat ia pernah menimba ilmu. Melalui ASFA Foundation, ia juga menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah yang mencapai Rp250 miliar pada 2022.

Tak hanya itu, ia juga memperhatikan kesejahteraan pekerja informal seperti nelayan, pedagang kaki lima, dan guru mengaji dengan menyediakan 1.400 paket BPJS Ketenagakerjaan melalui program CSR.

Membangun Fasilitas Kesehatan dan Tempat Ibadah

Melihat kurangnya fasilitas kesehatan di Tanah Bumbu, Haji Isam mengambil inisiatif untuk membangun Marina Permata Hospital, rumah sakit berstandar internasional dengan kapasitas 400 pasien rawat inap. Rumah sakit ini akan menjadi salah satu fasilitas kesehatan terbesar di wilayah tersebut.

Di sektor keagamaan, ia mendirikan Masjid Al-Fallah di Kecamatan Simpang Empat, yang mengusung arsitektur perpaduan Timur Tengah dan Kalimantan Selatan di atas lahan seluas 1,6 hektare.

Dengan berbagai kiprah di dunia bisnis dan sosial, Haji Isam terus berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Perjalanan hidupnya adalah bukti bahwa kerja keras dan kepedulian dapat berjalan beriringan menuju kesuksesan dan kesejahteraan bersama.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan