Untung Kecil tapi Lancar atau Untung Besar tapi Stagnan? Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis?

0
379
Untung Kecil tapi Lancar atau Untung Besar tapi Stagnan? Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis?
Untung Kecil tapi Lancar atau Untung Besar tapi Stagnan? Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis? (Foto Ilustrasi)
Pojok Bisnis

Dalam dunia bisnis, kita sering dihadapkan pada dua pilihan strategi keuntungan: apakah lebih baik mendapatkan untung kecil tetapi dengan penjualan yang terus berputar, atau fokus pada untung besar meskipun penjualan relatif stagnan. Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, serta dapat mempengaruhi cara kita mengelola bisnis dan menjaga kelangsungannya.

1. Untung Kecil tapi Lancar: Volume Lebih Besar, Keberlanjutan Terjaga

Jika Anda memilih untuk mengambil untung kecil tapi penjualan bergerak terus, Anda mungkin sedang mengejar stabilitas dalam arus kas. Dengan margin keuntungan yang kecil, Anda mengandalkan volume penjualan yang tinggi agar bisnis tetap berjalan dan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang. Model seperti ini umum di kalangan bisnis ritel atau produk kebutuhan sehari-hari, di mana barang terus dibeli dan digunakan oleh konsumen.

Kelebihan dari strategi ini adalah arus kas yang lebih stabil. Ketika produk atau jasa terus terjual, bisnis Anda mendapatkan aliran pendapatan yang konsisten. Ini bisa membantu menjaga biaya operasional tetap tertutup dan bahkan memperluas jangkauan pasar. Namun, kelemahan utamanya adalah keuntungan per transaksi yang rendah. Anda perlu melakukan penjualan dalam jumlah besar untuk mencapai target keuntungan yang signifikan, yang tentunya menuntut usaha lebih besar, terutama dalam hal logistik dan manajemen operasional.

2. Untung Besar tapi Penjualan Stagnan: Fokus pada Nilai, Bukan Volume

Di sisi lain, ada model bisnis yang fokus pada untung besar per transaksi, meskipun frekuensi penjualannya tidak setinggi strategi pertama. Biasanya, bisnis yang menerapkan strategi ini menawarkan produk atau jasa dengan harga yang lebih premium. Misalnya, bisnis yang menjual barang-barang mewah atau layanan spesialis dengan target pasar terbatas.

PT Mitra Mortar indonesia

Strategi ini memungkinkan Anda menghasilkan keuntungan yang besar dari setiap transaksi, sehingga tekanan untuk menjual dalam jumlah besar berkurang. Namun, karena penjualan yang lebih jarang, arus kas bisa menjadi kurang stabil. Jika permintaan menurun, risiko kerugian juga meningkat. Selain itu, pasar yang Anda targetkan biasanya lebih sempit, sehingga Anda harus lebih berhati-hati dalam membangun hubungan dengan pelanggan dan menjaga kualitas produk atau layanan yang Anda tawarkan.

Mana yang Cocok untuk Bisnis Anda?

Memilih antara kedua strategi ini sebenarnya sangat tergantung pada jenis Usaha yang Anda jalankan. Jika bisnis Anda bergantung pada produk dengan permintaan tinggi, untung kecil tapi muter terus bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda ingin membangun citra eksklusif dan bisa menangani pasar yang lebih kecil, untung besar dengan penjualan yang lebih jarang mungkin lebih sesuai.

Pada akhirnya, tidak ada jawaban pasti mana yang lebih baik. Kedua strategi tersebut bisa berhasil, tergantung pada bagaimana Anda mengelola bisnis dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pasar. Yang paling penting adalah menemukan keseimbangan yang tepat antara keuntungan dan volume penjualan, serta memastikan bisnis Anda bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan